ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk-Perjalanan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir cukup mengejutkan. Rupiah sempat sentuh level terburuk, sekarang sudah bertengger di level Rp16.200an lagi.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,37% di nomor Rp16.250/US$ pada hari ini, Kamis (5/3/2025).
Sementara diketahui pada Jumat 28 Februari 2025, rupiah menyentuh level Rp16.575/US$. Kemudian pada 3 Maret 2025, rupiah kembali menguat hingga hari ini.
Jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun, rupiah sudah melemah sebesar 1,27% (year to date).
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:52 WIB turun 0,14% di nomor 104,16. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin (5/3/2025) nan berada di nomor 104,3. Pada 28 Februari 2025 lalu, DXY menyentuh 107,55.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pergerakan indeks dolar nan melemah, hingga membikin kurs rupiah menguat dipicu oleh info PMI Manufaktur AS nan disurvei Institute for Supply Management (ISM) merosot ke level 50,3 pada Februari, dari sebelumnya di level 50,9 pada Januari.
"Lebih lantaran indeks dollar nan melemah. DXY bergerak melemah didorong info ISM nan lebih lemah di Amerika Serikat," kata David kepada carpet-cleaning-kingston.co.uk, Selasa (4/3/2025).
David memperkirakan, dalam jangka pendek kurs rupiah tetap bakal bergerak di kisaran Rp 16.300-16.600/US$. Faktor pendorong penguatan dari sisi internal hanya sebatas tekanan inflasi nan rendah.
(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Perang Dagang di Awal Ramadan, Begini Proyeksi Rupiah & IHSG
Next Article Penyebab Cadangan Devisa RI US$155,7 M: Utang Sampai Devisa Migas