Ihsg Berakhir Di Zona Merah, Deretan Saham Ini Jadi Pemberatnya

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhujung di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis (13/3/2025). Indeks tercatat turun 0,26% alias terpangkas 17,63 poin ke posisi 6.647,42.

Pada pembukaan perdagangan sesi I, Indeks diketahui sempat melesat mencapai 6.707,38.

Nilai transaksi mencapai Rp 8,84 triliun nan melibatkan 15,91 miliar saham nan beranjak tangan 1,12 juta kali. Sebanyak 287 saham menguat, 322 melemah, dan 189 stagnan.

Sektor finansial dan utilitas mencatatkan koreksi terbesar, sedangkan sektor teknologi dan energy mencatatkan kenaikan tertinggi.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Central Asia (BBCA) tercatat menjadi pemberat utama mobilitas IHSG hari ini, dengan kontribusi pelemahan masing-masing 13,83, 12,51 dan 9,76 indeks poin.

Kemudian diikuti oleh GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Astra International (ASII).

Di tengah gejolak tarif Trump nan makin panas, sentimen Tunjangan Hari Raya (THR) mendorong penguatan IHSG. Dengan penguatan IHSG dari perdagangan sebelumnya, diperkirakan pergerakan IHSG tetap mempunyai kesempatan untuk dapat melaju pada perdagangan hari ini.

Adapun kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin terjadi setelah pengumuman Tunjangan Hari Raya (THR) pada Selasa (12/3/2025). Pengumuman THR tersebut efektif mengikis kekhawatiran pasar terhadap Trumpcession. Sebagaimana diketahui, serangan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, nan membikin pasar finansial terguncang dan memicu kembali ketakutan bakal inflasi.

Terlebih ada menyusul pengumuman Perdana Menteri Ontario Doug Ford bahwa dia bakal mengenakan biaya tambahan sebesar 25% pada listrik nan dipasok oleh provinsi terpadat di Kanada itu ke lebih dari satu juta rumah di AS selain Trump mencabut semua ancaman tarifnya terhadap ekspor Kanada ke AS.

Sebelumnya, Trump telah meningkatkan perang jual beli nan sedang berkembang dengan Kanada, berjanji untuk menggandakan tarif nan bakal bertindak dalam beberapa jam pada semua produk baja dan aluminium impor dari tetangga utara Amerika menjadi 50%, meskipun dia kemudian mengatakan dia kemungkinan bakal menurunkannya setelah pejabat Kanada setuju untuk berunding.

Di dalam negeri, Menteri Keuangan Sri Mulyani bakal menggelar konvensi pers APBN KiTa jenis Februari 2025 pada hari ini, Kamis (13/3/2025). Konferensi APBN ini menjadi perhatian lantaran diharapkan bisa menjawab banyak pertanyaan publik mengenai seberapa besar pendapatan negara nan sudah dikumpulkan serta defisit nan sudah dibukukan.

Sri Mulyani juga diharapkan bisa memberikan pernyataan mengenai gimana sikap dan kebijakan pemerintah di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi dunia saat ini.
Di tengah pelemahan daya beli serta anjloknya IHSG belakangan ini, pernyataan dan kebijakan pemerintah juga ditunggu pasar.

Sri Mulyani sebagai bendaharawan negara juga diharapkan bisa memberi gambaran lebih jelas mengenai posisi dirinya dalam menanggapi kehadiran Danantara. Pasalnya, pengelolaan dividen nan semula menjadi pemasukan negara bakal beranjak ke Danantara.

Seperti diketahui, pasar dan publik tetap menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai Danantara termasuk pengelolaan investasi dan dividen. Banyaknya kesimpangsiuran ini menjadi salah satu aspek ambruknya IHSG.

Di tengah gejolak ekonomi bumi nan sangat kencang akibat perang tarif, bunyi Sri Mulyani juga ditunggu untuk menanggapinya lantaran perihal tersebut bakal sangat mengenai pada penyelenggaraan APBN, strategi penerimaan negara dan shopping sekaligus penarikan utang.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Menguat Lebih Dari 2%, IHSG Sentuh Level 6.500

Next Article Menguat! Potret Bursa Saham di Hari Pertama Prabowo-Gibran