Siap-siap, Ada Dua Bank Syariah Mau Ipo Di Bei

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Pasar modal RI bakal kehadiran dua emiten bank syariah baru. Kedua bank syariah tersebut tengah mengkaji rencana untuk initial public offering (IPO).

PT Bank Mega Syariah (BMS) sudah merencanakan untuk IPO pada tahun 2026. Direktur Bisnis BMS Rasmoro Pramono Aji mengungkapkan saat ini pihaknya tengah memperkuat ekuitas perusahaan dari keahlian untung bank syariah milik CT Corp itu.

"Jadi nan kita bangun adalah, gimana membikin history, investment story-nya mesti pas. Jadi kita lagi konsentrasi kepada, gimana memperkuat kita punya equity. Kalau equity kan dibangun dari keuntungan nan kita dapatkan setiap bulan," terang laki-laki nan berkawan disapa Oney itu di Menara Mega Syariah, Kamis (13/3/2025).

Lantas, dengan pertumbuhan keahlian BMS nan positif diharapkan dapat terus bersambung hingga tahun 2026.

"Insha Allah dari untung nan kita tahan, bakal memperkuat kita punya komposisi equity kita. Equity-nya sudah cukup kuat, ya pastikan harus, lewat IPO untuk [memperkuat] modal," pungkas Oney.

Dalam rencana IPO tersebut, BMS belum mempunyai niat untuk konsolidasi dengan bank-bank syariah lainnya. Menurut Oney, permodalan BMS tetap cukup kuat lantaran disokong oleh ekosistem CT Corp.

Kemudian, PT Bank Jabar Banten Syariah (BJB Syariah). Komisaris Utama BJB Taswin Zakaria tidak dapat memastikan apakah BJB Syariah dapat IPO tahun ini, tetapi mengatakan rencana ini terus menjadi bahan kajian rutin.

"Ya ini tentunya strategi upaya ke depan, itu menjadi review rutin lah bagi kita ya. Kalaupun hasil review itu tadi menunjukkan IPO sesuatu nan baik untuk kita tempuh ya, mungkin itu bisa saja menjadi salah satu pengganti ya," ujar Taswin saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/3/2025).

Menurutnya, nan terpenting bagi BPD pentolan itu saat ini adalah memperkuat esensial baik BJB maupun BJB Syariah. Terlebih, BJB saat ini tengah diterpa kasus korupsi biaya iklan nan ditaksir merugikan negara hingga Rp222 miliar.

"Yang paling krusial itu dulu ya, jadi memperkuat esensial manajemen akibat dan juga memperkuat esensial budaya internalnya juga. Saya rasa cukup krusial ke depannya ya, apalagi dengan kasus dengan kejadian ini saya pikir penekanan ke depan mengenai integritas itu sangat penting. Saya pikir ini nan menjadi prioritas kami ke depan," terang Taswin.

Sebelumnya, BJB Syariah direncanakan bakal melaksanakan IPO pada semester II tahun 2022. Nantinya, anak usaha Bank BJB tersebut dipersiapkan untuk menjadi bank digital syariah guna memasuki persaingan.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Dividen BCA Rp 37 T & Hendra Lembong Resmi Jadi Presdir BCA

Next Article Potensi Masih Amat Besar, OJK Gelar Pertemuan Dorong Perbankan Syariah