ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Rupiah sukses menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Melansir dari Refinitiv, rupiah sukses ditutup di area penguatan meski hanya terapresiasi 0,09% di posisi Rp16.340/US$ alias sama dengan nilai pembukaan pagi tadi. Hal ini menjadi pembalikan, setelah pada perdagangan sebelumnya rupiah ditutup melemah 0,40% di level Rp16.355/US$.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB terpantau melemah 0,07% di level 98,16.
Penguatan rupiah pada hari ini terjadi seiring melemahnya indeks dolar AS nan sedang dalam posisi melindungi setelah meningkatnya spekulasi pemangkasan suku kembang The Federal Reserve (The Fed) pada bulan depan.
Pasar menilai nada dovish terbaru Ketua The Fed Jerome Powell membuka ruang pelonggaran moneter lebih cepat. Harapan tersebut semakin kuat di tengah gejolak politik di Washington, setelah Presiden AS Donald Trump berupaya menegaskan kontrol atas bank sentral terbesar dunia.
Awal pekan ini, Trump menyatakan bakal memecat Gubernur The Fed Lisa Cook menjadikannya sebuah langkah nan memunculkan kekhawatiran mengenai independensi The Fed. Kuasa norma Cook pun menyebut bakal melayangkan gugatan terhadap Gedung Putih atas tuduhan tersebut.
Langkah Trump bukan perihal baru. Pada periode pertama pemerintahannya, Trump kerap menekan The Fed agar menurunkan suku kembang dan dalam beberapa bulan terakhir, tekanan itu kembali meningkat, termasuk dengan ancaman untuk memberhentikan Powell.
Meski belakangan Trump sedikit melunak, pasar tetap menilai intervensi politik ini memperbesar kesempatan The Fed mengambil kebijakan longgar.
Sentimen kombinasi antara ekspektasi pemangkasan suku kembang dan tekanan politik terhadap The Fed membikin dolar AS kehilangan tenaga. Kondisi ini menjadi aspek utama nan mendorong penguatan rupiah hari ini.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Rupiah Menguat Tajam, Nilai Tukar Dolar AS Turun Jadi Rp16.385