Rupiah Dibuka Menguat, Dolar As Jadi Rp16.340

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Nilai tukar rupiah akhirnya dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan hari ini, Kamis (28/8/2025) dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka terapresiasi 0,09% di posisi Rp16.340/US$. Setelah mengalami pada perdagangan sebelumnya, rupiah mencatatkan level terlemahnya sejak 6 Agustus 2025 di level Rp16.355/US$.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.00 WIB terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,09% di level 98,14. DXY sendiri pada perdagangan kemarin (27/8/2025) sempat menguat ke level 98,73 sebelum akhirnya hanya ditutup menguat tipis 0,01% di level 98,23.

Pergerakan rupiah hari ini bakal di pengaruhi oleh kombinasi aspek domestik dan global.

Dari global, pergerakan indeks dolar AS nan sempat melemah akibat meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku kembang oleh The Federal Reserve (The Fed).

Pelaku pasar sekarang memperkirakan kesempatan sebesar 89% bahwa The Fed bakal memangkas suku kembang sebesar 25 pedoman poin pada pertemuan Septemebr, naik dari 82% pada pekan lalu. Spekulasi ini makin menguat setelah Presiden AS Donald Trump memperluas pengaruhnya terhadap bank sentral dengan upaya mengganti Gubernur Fed Lisa Cook dengan kandidat nan lebih dovish.

Dari sisi kebijakan moneter, Presiden Fed New York John Williams menegaskan bahwa kesempatan pemangkasan suku kembang tetap terbuka.

Dalam wawancara dengan CNBC International, Williams menyatakan, "Setiap pertemuan, dari perspektif pandang saya, selalu terbuka. Risikonya sekarang lebih seimbang. Kita hanya perlu memandang gimana info berkembang."

Bagi rupiah, kombinasi pelemahan dolar dunia akibat spekulasi dovish The Fed bisa menjadi aspek penahan pelemahan.

Namun, dari dalam negeri, rupiah juga menghadapi tekanan tambahan dari aspek politik dan sosial.

Ribuan pekerja dari beragam wilayah hari ini menggelar Demo Buruh Nasional di Jakarta nan dipimpin Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Aksi massa dipusatkan di Gedung DPR RI dan Istana Kepresidenan Jakarta, dengan ribuan pekerja diperkirakan masuk melalui beragam jalur utama ibu kota. Ketegangan politik akibat demo ini berpotensi menimbulkan sentimen kehati-hatian investor, nan bisa memengaruhi aliran modal asing dan pada akhirnya pergerakan rupiah.


(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Efek Kebijakan Trump, Segini Harga Dolar AS Money Changer