ARTICLE AD BOX
Nagekeo, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap melakukan pencarian lanjutan terhadap tiga korban musibah banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.
Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko mengatakan pencarian lanjutan itu melibatkan 100 personel polisi setelah operasi SAR ditutup. Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere menutup operasi SAR di sana pada Senin (15/9) pukul 15.00 Wita.
"Pencarian berdikari melibatkan personel dari Polda NTT, Polres Nagekeo dan Polres Ende. Totalnya lebih dari 100 orang," kata Rudi kepada CNNIndonesia.com saat berjamu ke letak musibah di Desa Sawu, Nagekeo, Selasa (16/9).
Dia mengatakan seluruh personel Polri nan melakukan pencarian berdikari tersebut bakal dilakukan berbareng penduduk setempat untuk mencari tiga korban nan tetap dinyatakan lenyap saat terjadi banjir bandang.
"Kita bantu penduduk nan personil keluarganya tetap belum ditemukan, tetap hilang, tentunya berkoordinasi dengan abdi negara pemerintah setempat dan juga rekan-rekan dari TNI," ujar Rudi.
Rudi mengatakan upaya pencarian bakal menyisir lokasi-lokasi nan belum tersentuh saat operasi SAR pekan lalu. Sehingga nantinya bakal dibagi beberapa tim sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
"Sejauh ini belum ada hambatan apa-apa, lantaran baru bakal dimulai hari ini (pencarian mandiri) oleh Polri," tuturnya.
Dia mengatakan beberapa peralatan untuk mendukung proses pencarian secara berdikari juga sudah ada di letak musibah untuk mempermudah proses pencarian lanjutan ini.
"Ada beberapa perangkat berat dan juga peralatan SAR dari Polda NTT dan Brimob nan sudah disiapkan," kata Rudi tanpa merinci peralatan SAR nan bakal mendukung proses pencarian.
Dia mengatakan selain itu proses pencarian juga bakal menggunakan anjing pencari (K9) dari Mabes Polri dan Polda NTT.
"Kita libatkan juga anjing pencari untuk proses pencarian," tambahnya.
Sedangkan untuk jangka waktu pencarian tetap bakal disesuaikan dengan kebutuhan untuk membantu warga. Tapi semua bakal dilakukan dengan maksimal.
Pada kunjungannya ke Nagekeo, Kapolda NTT nan datang bersama Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Edy Murbowo juga menyerahkan bantuan--termasuk bahan makanan--kepada warga.
Bantuan itu dibawa ke Nagekeo via udara menggunakan Pesawat Polri CN295 dan lewat jalur laut menggunakan KP. IBIS - 6001.
Bantuan nan dibawa melalui jalur laut terdiri dari empat 4 unit genset berkapasitas 10.000 watt, satu unit genset berkapasitas 9.000 watt, 150 kardus air mineral, 500 meter kabel listrik, dan 50 buah lampu penerangan
Selain logistik dan sarana listrik darurat, Polri juga menyiapkan obat-obatan dan Bahan Habis Pakai (BHP) untuk mendukung kebutuhan kesehatan penduduk terdampak bencana.
Edy mengaku pihaknya berambisi support kemanusiaan tersebut dapat meringankan beban para penduduk terdampak banjir Nagekeo.
"Polri turut bersungkawa dan prihatin atas musibah nan menelan korban jiwa dan ada nan tetap hilang," kata Edy kepada CNNIndonesia.com di lokasi.
Sebelumnya pada Senin (15/9) pukul 15.00 wita, instansi pencarian dan pertolongan (SAR) telah resmi menutup operasi SAR pada hari ke tujuh.
Meski telah ditutup, namun tetap ada tiga penduduk Desa Sawu korban banjir bandang nan dinyatakan hilang.
Tiga korban nan tetap belum ditemukan adalah dua orang dewasa dan satu orang bayi.
Tiga korban nan diduga tetap lenyap itu adalah Mariano Tom Busa Jago (29th), Sebastiana namalain Estin So'o (42) dan anak perempuannya nan tetap berumur enam bulan berjulukan Desiderius Geraldi.
Dalam musibah banjir itu sebelumnya petugas mendata lima korban meninggal yakni Remigius Sopi Bela (35), Fancelina Meli Boa (60), dan Kinan Nua (6 bulan) nan ditemukan meninggal pada Senin (8/9).
Kemudian, Agustinus Lena ditemukan meninggal pada Rabu (10/9), dan Achiles Agustinus Busa Jago (13 bulan) nan ditemukan Kamis (11/9).
Sebelumnya dilaporkan musibah banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT pada Selasa (9/8) dinihari sekitar pukul 02.00 wita mengakibatkan tiga orang meninggal dan empat orang hilang.
Bencana tersebut akibat terjadinya hujan lebat di wilayah tersebut sejak Senin (8/9) siang.
(eli/kid)
[Gambas:Video CNN]