Mulai Masuk Peralihan Musim, Dki Waspadai Peningkatan Kasus Dbd

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Pemprov DKI Jakarta mulai mewaspadai akibat peningkatan pasien demam berdarah dengue (DBD) terutama di situasi peralihan dari musim hujan ke musim tandus saat ini.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta bakal konsentrasi untuk menangani peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di beberapa kecamatan di Jakarta.

"Kecamatan nan selalu menduduki 10 besar jumlah kasus DBD dari tahun 2022 hingga 2025 adalah Cempaka Putih, Pasar Rebo, Mampang Prapatan, Kelapa Gading, dan Kembangan," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangannya, Kamis (13/3).

Berdasarkan info 10 tahun terakhir, puncak kasus DBD tahunan didominasi terjadi pada April seiring dengan peralihan musim, peningkatan suhu udara, dan curah hujan. Oleh lantaran itu, Dinkes DKI Jakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus DBD.

Sementara itu, pada Jumat (14/3) hari ini, Wagub DKI Rano Karno alias Doel meminta penduduk menjaga kebersihan wilayah dan mewaspadai DBD.

"Mari jaga kebersihan kampung kita. Kalau ada genangan air dikuras, ember-ember berisi isi nan tidak terpakai buang airnya jangan dibiarkan ada genangan," katanya.

Rano mengingatkan bahwa dengan menjaga kebersihan kampung maka DBD dapat dicegah.

Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan jumlah kasus DBD pada Maret 2025 tercatat sebanyak 1.416 kasus alias turun dibandingkan periode nan sama tahun lampau ialah 1.729 kasus.

Vaksinasi dengue di Jakarta

Dalam keterangannya kemarin, Ani mengatakan untuk meningkatkan keimunan anak-anak, Dinkes DKI Jakarta bakal memulai program vaksinasi dengue pada Agustus 2025. Targetnya adalah 10.000 anak usia setara kelas 3 SD di wilayah Jakarta Timur. Program tersebut rencananya bakal dimulai pada bulan Agustus 2025.

Selain itu, Dinkes DKI  telah melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak di 23 kelurahan terdampak banjir. Selain itu, juga dilakukan monitoring PSN di 82 wilayah lainnya.

Ani juga menekankan pentingnya monitoring rutin, terutama di wilayah nan rawan banjir.

"Sebagian besar jentik ditemukan di luar rumah seperti di ban bekas, pot tanaman, peralatan dan lain-lain. Kami telah melakukan larvasidasi dan fogging," kata Ani.

Situasi DBD di Jaktim dan Jaksel

Salah satu aktivitas PSN adalah di Kebayoran Lama Utara nan menjadi kelurahan dengan kasus DBD  tertinggi di Jakarta Selatan saat ini. Untuk tingkat kecamatan, kasus DBD tertinggi ada di Jagakarsa dengan 51 kasus.

"PSN dilakukan di Kebayoran Lama Utara lantaran wilayah ini termasuk kelurahan dengan DBD tertinggi se-Jakarta Selatan," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Munjirin saat memimpin aktivitas Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Serentak se-Jakarta Selatan di Jakarta, Jumat ini, seperti dikutip dari Antara.

Kegiatan PSN itu dilakukan di wilayah RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama.

Kasudinkes Jakarta Selatan, Yudi Dimyati mengatakan kasus DBD di wilayah tersebut saat ini berada di posisi kedua terbanyak di DKI Jakarta dengan jumlah kasus mencapai 303 kasus pada Januari-Maret 2025.

Sementara itu untuk wilayah Jakarta Timur, Kasudinkes Jaktim Herwin Meifendy  menyebut wilayah Pasar Rebo masuk ke dalam 10 kecamatan di DKI Jakarta nan rawan kasus DBD.

"Pasar Rebo ini bisa dibilang sudah banyak pepohonan, hutan, terutama di area-area terbuka, misalkan, di dekat TPU. Itu tetap banyak faktor-faktor dari DBD itu," katanya.

Herwin memaparkan info kasus DBD di Jakarta Timur selama 2025 sudah mencapai nomor 285 kasus. Rinciannya, 133 kasus ditemukan pada Januari, lampau Februari sebanyak 113 kasus dan Maret hingga Rabu (12/3) sebanyak 39 kasus.

Percepatan nomor kasus DBD di Jakarta Timur selama dua minggu terakhir ini berada di Kecamatan Ciracas, Pulogadung, dan Cakung.

"Kalau kita hitungnya dari kecepatan kasusnya ya, jadi jika nan terbanyak misalnya Pasar Rebo, tapi dari dua sampai tiga minggu terakhir, kecepatan kasusnya nan paling banyak itu di Kecamatan Ciracas," katanya.

Sebaran kasusnya berada di Kecamatan Ciracas, Pulogadung, lampau Cakung. "Kalau kelurahannya, itu kecepatan kasusnya nan terbanyak itu di Kelurahan Bali Mester," katanya.

(antara/kid)

[Gambas:Video CNN]