Lpsk Temui Keluarga Prada Lucky, Bahas Pendampingan

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Kupang, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menemui family Prada Lucky Chepril Saputra Namo di rumah mendiang di pondok tentara Kuanino Kupang, Jumat (15/8).

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, tim LPSK berjumlah empat orang dan dipimpin wakil ketua Susilaningtias. Mereka tiba di rumah family Prada Lucky pada pukul 12.30 wita dan diterima oleh ayah dam ibu mendiang, Serma Kristian Namo dan Sepriana Paulina Mirpey.

Pertemuan LPSK dan kedua orang tua Prada Lucky berjalan tertutup.

Menurut Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias pertemuan tersebut adalah awalan untuk membahas rencana pendampingan dari LPSK kepada family korban dan juga saksi-saksi.

"Ini tetap obrolan awal, tetap ngobrol awal dengan orang tua (Prada Lucky)," ujarnya.

Ia mengatakan pendampingan bakal tergantung family mengusulkan permohonan perlindungan alias tidak.

Susilaningtias mengungkap bahwa sebelum menemui pihak keluarga, LPSK telah lebih dulu menemui beberapa pihak juga di Nagekeo.

"Kita memang (telah) ke Nagekeo untuk berjumpa beberapa orang saksi saja," kata dia tanpa mengungkap pihak-pihak nan ditemui selama di Nagekeo.

Dia mengatakan, pihak family menyampaikan peristiwa nan dialami Prada Lucky nan diduga mengalami penyiksaan sebelum meregang nyawa.

"Ibunya baru menyampaikan perasaannya, dan tanggapan family sangat positif," jelasnya.

Sulistianingsih juga mengungkapkan komitmen untuk membantu dalam proses penegakan norma atas kasus Prada Lucky.

Dibawa ke Den Pom Kupang

Berdasarkan informasi nan dihimpun, dari 20 prajurit TNI nan telah ditetapkan sebagai tersangka, empat prajurit berkedudukan Pratu saat ini telah di bawa ke Den Pom Kupang untuk ditahan.

Sementara 16 orang lainnya tetap berada dan ditahan di Sub Den Pom Ende untuk pemeriksaan lanjutan oleh interogator campuran dari Pom Dam IX/Udayana dan Den Pom IX-1/Kupang.

CNN Indonesia coba mengonfirmasi soal ini kepada Kepala Penerangan Daeram Militer Udaya, Kolonel Inf. Chandra, tapi belum mendapat respons hingga buletin tayang. 

Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) prajurit TNI Angkatan Darat nan bekerja di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) Nagekeo tewas diduga akibat penyiksaan seniornya di pondok batalyon.

Prada Lucky meninggal bumi pada Rabu (6/8). Dia sempat menjalani perawatan selama empat hari di Intesive Care Unit RSUD Aeramo, Nagekeo.

Jenazahnya kemudian dibawa pulang ke Kupang setelah dijemput oleh orangtua kandungnya ialah Serma Kristian Namo dan Ibunya Sepriana Paulina Mirpey pada Kamis (7/8).

Setelah dua hari disemayamkan di rumah duka, jenazah Prada Lucky dimakamkan pada Sabtu (9/8) dengan upacara kemiliteran.

Sebelum upacara secara dinas kemiliteran, didahului dengan ibadah pemakaman nan dipimpin Pendeta Lenny Walunguru dari GMIT Batu Karang Kuanino.

(vws)