ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk
Jumat, 15 Agu 2025 16:49 WIB
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta kepada Presiden RI Prabowo Subianto agar DPR tak dipersoalkan andaikan menegur secara terbuka menteri-menteri kabinet nan berkinerja buruk.
Menurut Puan, perihal itu bagian dari kegunaan dan tugas pengawasan DPR. Puan menjanjikan kritik tersebut tak bakal menimbulkan kegaduhan dan tetap dilandasi prinsip saling menghormati.
Hal itu disampaikan Puan dalam Rapat Paripurna pertama masa sidang I 2025-2026, Jumat (15/8).
"Maka, andaikan terdapat pembantu Bapak Presiden nan tidak menunjukkan keahlian sebagaimana diharapkan dalam menjalankan visi dan kebijakan Presiden, maka dengan segala hormat, izinkanlah kami untuk menyampaikan teguran politik secara terbuka, konstruktif, konstitusional, tanpa menimbulkan kegaduhan dan dilandasi saling menghormati dalam rapat-rapat Alat Kelengkapan Dewan(AKD) DPR RI," ujar Puan.
Menurut Puan, teguran DPR diharapkan agar para menteri bisa memenuhi visi misi dan program Asta Cita Presiden.
Menurut dia, perihal itu sekaligus menjadi bagian dari langkah DPR menjalankan kegunaan checks and balances dalam demokrasi. Kata Puan, DPR menjalankan kegunaan pengawasan bukan semata sebagai rutinitas, tetapi juga bagian dari komitmen konstitusional.
"Karena jika tidak diawasi, bisa-bisa lupa arah. Kalau tidak diingatkan, bisa-bisa jalan sendiri. Bahkan kadang, sudah diingatkan pun tetap butuh ditepuk pundaknya, agar selalu mawas diri," ujar Puan.
Sementara dalam sidang tahunan MPR, Prabowo sebelumnya mengaku memahami konsep pengawasan dalam sebuah negara modern sangat diperlukan. Prabowo mengaku mengerti negara tanpa pengawasan bakal menjadi korup.
Dia juga menuturkan setelah memimpin, dirinya mengetahui dugaan penyelewengan pemerintahan.
Hal itu dia sampaikan dalam pidato kenegaraannya di sidang Tahunan MPR, Jumat pagi. Dia mengaku mengetahui sejarah umat manusia, kekuasaan absolut, bakal menjadi korup secara absolut.
"Kita mengerti sejarah umat manusia. Jika ada kekuasaan nan tidak diawasi, maka kekuasaan bakal menjadi korup. Kekuasaan nan absolut bakal menjadi korup secara absolut," kata dia nan juga Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
(thr/kid)