Keluarga Ungkap Jejak Kartu Nama Kacab Bank Di Tangan Otak Penculikan

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Boyamin Saiman, pengacara dari family M Ilham Pradipta (MIP) kepala bagian bank korban penculikan mengungkap awal mula kartu nama milik korban ada di tangan otak penculikan.

Boyamin mengatakan kejadian ini bermulai saat ada orang diduga bagian komplotan mendatangi instansi korban di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Ada orang mendatangi instansi cabang, Cempaka Putih bakal mengurus ATM, tapi enggak membawa KTP, rekening ditanya enggak tidak punya. Tapi ujung-ujungnya meminta untuk berjumpa pimpinan, kan berfaedah mau berjumpa ketua kan, tapi kemudian tidak berhasil," kata Boyamin di Polda Metro Jaya, Rabu (17/9).

Boyamin membeberkan Ilham juga sempat berjumpa dengan salah satu otak penculikan, ialah Candy namalain Ken untuk membahas mengenai pengurusan Electronic Data Capture (EDC). Namun Boyamin tidak merinci kapan pastinya pertemuan tersebut terjadi.

"Bahwa adalah almarhum pernah menawari salah satu mungkin C lantaran dia punya upaya nawari untuk masang EDC untuk gesek kartu tunai, kartu angsuran ATM. Jadi dia punya usaha," ucap dia.

Di momen pertemuan itu, kata Boyamin, Ilham kemudian memberikan kartu namanya kepada Candy. Kartu nama itulah nan kemudian menjadikan Ilham sebagai sasaran untuk membantu rencananya memindahakan duit dari rekening dormant ke rekening penampungan.

"Jadi kartu nama itu memang diberikan untuk menawari upaya itu pake sarana transaksi BRI, baik itu EDC gesek, maupun QRIS, maupun rekening. Iya (diberikan korban ke tersangka Ken)," tutur Boyamin.

Ilham nan merupakan kepala instansi bagian pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta Pusat menjadi korban penculikan dan pembunuhan.

Jasad Ilham ditemukan di area persawahan di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8) pagi. Sebelum ditemukan tewas, korban diculik di parkiran sebuah pusat perbelanjaan area Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8).

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 15 orang tersangka. Salah satunya adalah Dwi Hartono nan dikenal sebagai crazy rich Jambi dan mempunyai upaya bimbel online.

Selain 15 tersangka, dua prajurit TNI AD nan terlibat dalam kasus tersebut juga ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya ialah Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH.

Berdasarkan penyidikan, terungkap motif di kembali penculikan dan pembunuhan itu lantaran mau memindahkan duit dari rekening dormant ke rekening penampungan. Rekening dormant adalah rekening nan tidak aktif digunakan untuk transaksi selama setidaknya tiga bulan.

"Motif para pelaku melakukan perbuatannya ialah para pelaku ataupun tersangka berencana untuk melakukan pemindahan duit dari rekening dormant ke rekening penampungan nan telah dipersiapkan," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konvensi pers, Selasa (16/9).

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]