Karyawan Perusahaan Ini Mendadak Cuan Puluhan Miliar, Kenapa?

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Ramai-ramai tenaga kerja Canva diprediksi bakal menjadi orang kaya baru setelah perusahaan perangkat lunak kreasi tersebut mengumumkan tender offer penjualan saham tenaga kerja dengan valuasi mencapai US$42 miliar alias sekitar Rp686,2 triliun pekan ini.

Melansir Fortune.com, Langkah tersebut dilakukan di tengah lonjakan keahlian finansial perusahaan asal Sydney, Australia, nan sukses mencatatkan pendapatan tahunan sebesar US$3,3 miliar berkah 27 juta pengguna berbayar.

Perusahaan nan didirikan pasangan miliarder asal Australia, Cliff Obrecht dan Melanie Perkins, mengungkapkan penjualan saham tenaga kerja ini sudah mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed. Hal ini dinilai mencerminkan besarnya kepercayaan penanammodal terhadap keahlian Canva nan terus berkembang pesat.

Dalam email kepada tenaga kerja nan dilihat Australian Financial Review, Obrecht mengatakan tenaga kerja maupun mantan tenaga kerja berkuasa menjual ekuitas mereka hingga US$3 juta (Rp 49 miliar) dengan nilai US$1.646,14 per lembar saham. Penjualan ini sekaligus memberikan kesempatan keluar dan memperoleh cuan lebih awal bagi karyawan, sesuatu nan biasanya susah dicapai sebelum IPO.

Pendanaan terbaru Canva dipimpin oleh Fidelity Management and Research Co., serta diikuti oleh penanammodal baru seperti J.P. Morgan Asset Management, U.S. Equity Group, dan Growth Equity Partners. Obrecht menegaskan bahwa permintaan luar biasa dari penanammodal lama maupun baru menjadi bukti kepercayaan terhadap momentum pertumbuhan Canva secara global.

Marcus Bodet, salah satu pendiri B.I.G. Capital, menilai langkah ini signifikan lantaran memungkinkan tenaga kerja untuk mencairkan saham lebih sigap dibandingkan patokan lockup tradisional. Menurutnya, perihal ini juga dapat menjadi daya tarik tambahan dalam upaya Canva mempertahankan talenta terbaik di industri teknologi, khususnya di tengah tingginya permintaan tenaga mahir AI.

Saat ini, Canva mempunyai 240 juta pengguna aktif bulanan, dengan 27 juta di antaranya merupakan pengguna berbayar. Valuasi perusahaan nan mencapai US$42 miliar juga membikin kekayaan Obrecht dan Perkins mendekati US$ 20 miliar, menjadikan mereka salah satu pasangan terkaya di Australia.

Para analis menilai langkah tender offer saham milik tenaga kerja Canva menjadi sinyal kuat bahwa Canva sedang bersiap menuju IPO pada 2026. Scott Chou, salah satu pendiri ESO Fund, menjelaskan tender offer saham tenaga kerja kerap menjadi pengganti likuiditas di tengah sepinya aktivitas IPO dan merger.

Sebagai pembanding, pesaing Canva ialah Figma menggelar tender offer saham tenaga kerja senilai US$12,5 miliar pada 2024 sebelum akhirnya melantai di bursa dengan valuasi US$18,8 miliar. Valuasi Canva saat ini apalagi melampaui nilai pasar Figma, menandakan prospek nan sangat positif.

"Biasanya perusahaan tidak melakukan tender tepat sebelum IPO, sehingga perihal ini mengindikasikan Canva kemungkinan baru bakal melantai paling sigap awal hingga pertengahan 2026," kata Chou. "Namun, tender ini menunjukkan upaya Canva semakin kuat dan siap menuju tahapan berikutnya."


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Timing Tepat, Bos Perusahaan AS Kompak Jual Saham Jelang Tarif Trump