ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Bank Indonesia (BI) menegaskan rumor mengenai sistem transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) palsu, sebenarnya tidak benar. Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menjelaskan bahwa nan kerap terjadi adalah salah penggunaan kode QR, baik oleh pedagang maupun pembeli.
"Tidak ada QR tiruan mungkin nan terjadi itu, jadi jika kita pedagang mungkin bisa saja pedagangnya memakai bukan QR-nya sendiri tapi QR-nya orang, sehingga pembeli itu bisa saja salah scan QR-nya," ujar Filianingsih dalam konvensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur secara daring, Rabu (18/9/2025).
Menurutnya, kewaspadaan bertindak baik untuk pembeli maupun pedagang. Untuk pembeli, kudu memperhatikan nama dan nilai peralatan nan dibeli.
Sementara untuk para pedagang, berhati-hati bakal pembeli bandel nan sudah menyiapkan bukti transfer tiruan seolah-olah sudah bayar melalui QRIS. Maka dari itu, pedagang perlu memastikan ada notifikasi resmi dari sistem pembayaran sebelum menyerahkan barang.
"Mungkin bisa saja pedagangnya memakai bukan QR-nya sendiri tapi QR-nya orang, sehingga pembeli itu bisa saja salah scan QR-nya. Jadi dari pihak pembeli, pengguna kita kudu memperhatikan apa betul namanya, apa betul peralatan nan dibeli harganya," ujarnya.
Filianingsih menekankan bahwa edukasi menjadi tanggung jawab bersama. Baik bagi otoritas, industri, asosiasi, hingga pelaku upaya dan konsumen kudu sama-sama memahami tata langkah penggunaan QRIS nan betul agar transaksi tetap aman.
"Jadi artinya pedagang, pembeli, otoritas, ASPI dan industri semua sama-sama bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dari transaksi QRIS ini," ujarnya.
Bank Indonesia mencatatkan transaksi sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencatatkan telah mencapai Rp8,86 miliar hingga Agustus 2025.
Filianingsih mengungkapkan bahwa jumlah capaian tersebut menyentuh 136% dari sasaran sepanjang tahun 2025.
Adapun jumlah merchant alias pedagang nan menggunakan QRIS mencapai 40 juta alias 113% dari target.
"Hingga Agustus ini jumlah merchant alias pedagang nan menggunakan QRIS itu sudah mencapai 40 juta alias sekitar 113% dari target," ujarnya.
Dari sisi nilai transaksi, Bank Indonesia mencatatkan telah mencapai 8,86 miliar alias 136% dari sasaran dengan jumlah pengguna mencapai 57,6 juta.
"Jadi ini 85% dari sasaran dan dari semuanya itu 93 persen dari merchant itu adalah UMKM," ujarnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dipermasalahkan AS, Transaksi QRIS Ternyata Meroket 169%