Tumbuh Berkelanjutan, Allo Bank Raih Kinerja Positif Di 2024

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - PT Allo Bank Indonesia Tbk (Allo Bank) mencatatkan untung bersih setelah pajak (diaudit) tumbuh 4% year on year menjadi sebesar Rp 467 miliar sepanjang 2024. Hal tersebut menjadi bukti Allo Bank dalam memenuhi tujuan perseroan untuk menjalankan operasional upaya nan menguntungkan dengan menyediakan solusi perbankan nan disesuaikan untuk pengguna ritel, UMKM, dan korporat nan memerlukan namun kurang terlayani.

Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo mengatakan, memandang kembali perjalanan sejak grand launching nan pada Mei 2022, pencapaian Allo Bank sangat menggembirakan.

"Pada akhir tahun 2024, kami telah mempunyai 11 juta pengguna dengan jumlah transaksi nan terus meningkat, sehingga Allo Bank bisa mencatatkan keahlian positif pada beragam metric operasional dan finansial. Kami memfokuskan upaya selama tahun 2024 untuk memperkuat pondasi upaya nan dimiliki agar bisa meraih pertumbuhan secara berkepanjangan di tahun 2025 dan seterusnya (strengthening foundation for sustainable growth) dengan mengembangkan beragam inisiatif strategis termasuk kerjasama dengan beragam ekosistem, pengembangan produk/layanan inovatif serta peningkatan prasarana tanpa melupakan Good Corporate Governance dan manajemen akibat nan menjadi disiplin prudential nan menjadi karakter unik Allo Bank," ungkap Indra dalam keterangan resmi, Kamis (20/2/2025).

Kinerja operasional Bank selama periode tersebut terus membaik. Pendapatan operasional naik 25% yoy menjadi Rp 1,447 triliun, didorong oleh pertumbuhan pendapatan kembang bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Pendapatan kembang bersih tumbuh 8% yoy menjadi Rp 1,118 triliun ditopang oleh pertumbuhan angsuran di tengah kondisi ekonomi makro nan penuh tantangan.

Kredit nan disalurkan Bank tercatat sebesar Rp 7,478 triliun pada akhir 2024, didorong pertumbuhan terutama di segmen Retail Banking. Bank juga terus menunjukkan disiplin secara berkesinambungan dalam kualitas pinjamannya, nan tercermin pada Non Performing Loan (NPL) baik secara Gross dan Net masing-masing sebesar 0,8% dan 0,4% pada Desember 2024.

Basis pendanaan kian beragam dan terus tumbuh ke Rp 6,095 triliun. Allo Grow, sebagai produk tabungan revolusioner dengan suku kembang berjenjang nan menarik dan elastisitas penuh bagi nasabah, tumbuh 3x lipat dalam perihal total saldo dan nyaris 2x lipat dalam jumlah pengguna selama tahun 2024. Allo Bank juga mencatat peningkatan sekitar 50% dalam transaksi harian pengguna lantaran beragamnya use cases nan didukung oleh Bank.

Allo Bank mempertahankan tingkat permodalan nan kuat terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan mengakhiri periode dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 82,6%. Struktur permodalan Bank tumbuh dengan baik secara organik. Menyusul serangkaian Right Issue dalam tahun 2021 dan 2022, posisi ekuitas terus meningkat menjadi Rp 7,2 triliun pada akhir tahun 2024, nan menempatkan Allo Bank dalam kategori Kelompok Bank berasas Modal Inti (KBMI) 2 dan memposisikannya sebagai salah satu bank umum berbasis digital dengan permodalan terbaik di Indonesia.

Pada tahun 2024, Bank telah menyelesaikan pembangunan active-active Green Data Center sebagai tulang punggung prasarana TI nan baru, di samping terus melakukan pengembangan TI lainnya seperti cloud dan cyber security. Bagi Allo Bank dengan jasa berbasis aplikasi digital, Data Center merupakan jantung utama dari operasional jasa Bank nan dibangun dengan mempertimbangkan skalabilitas, ketersediaan, keandalan, keamanan, serta sumber daya nan ramah lingkungan.

Infrastruktur Data Center dengan Sertifikasi TIA Rated-3 nan baru ini dirancang dengan arsitektur nan memenuhi standar internasional tertinggi. Selain arsitektur, keamanan juga menjadi prioritas Bank, dengan pemisahan antara lingkungan core system dengan surrounding system dan development system untuk meningkatkan keamanan dan keandalan layanan.

Di sisi lain Bank telah melakukan penguatan dengan mengangkat beragam standar internasional dan praktik terbaik dalam tata kelola TI, termasuk dengan diraihnya assessment COBIT 2019 di tahun 2024 dengan IT Maturity Level 4,21. Dengan adanya tata kelola TI nan semakin matang, Allo Bank telah berkontribusi dalam meningkatkan standar industri di sektor perbankan, antara lain seperti aspek transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan terhadap regulasi.

Penerapan tata kelola TI nan kuat dimulai dari tahapan pengembangan, testing sampai dengan jasa dapat diakses langsung oleh pengguna telah mempertimbangkan aspek keamanan siber dan sistem manajemen akibat TI sehingga memungkinkan Bank untuk lebih responsif dan lincah terhadap perubahan izin dan dinamika industri, sekaligus meningkatkan kepercayaan pengguna dan mitra bisnis terhadap jasa finansial berbasis digital Allo Bank.

Selama tahun 2024, Allo Bank dianugerahi beragam penghargaan termasuk 5 penghargaan dalam 13th Digital Brand Award dari InfoBank termasuk sebagai The Best Digital Bank KBMI 2 dan penghargaan mengenai penemuan produk perbankan berbasis digital dalam Indonesia Best Digital Innovation Award dari Swa Media.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos Allo Bank Bongkar 3 Jurus Kejar Pertumbuhan 40% di 2025

Next Article Video: Persaingan Ketat! Bos Allo Bank Bongkar Kunci Bisnis Paylater