Total 67 Ruu Masuk Prolegnas Prioritas 2026, Ada Ruu Polri Dan Pemilu

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk

Kamis, 18 Sep 2025 23:40 WIB

DPR dan pemerintah sepakati 67 RUU masuk Prolegnas Prioritas 2026, termasuk RUU Polri dan RUU Pemilu. Ilustrasi. DPR tetapkan ada 67 RUU masuk Prolegnas 2026. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Rapat pleno Badan Legislasi (Baleg) DPR berbareng pemerintah menyepakati 67 rancangan undang-undang (RUU) masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2026.

Rapat pleno ini digelar berbarengan dengan penetapan 52 RUU Prolegnas Prioritas 2025, salah satunya RUU Perampasan Aset, pada Kamis (18/9).

Dari 67 RUU nan masuk daftar prioritas 2026, sebagian juga terdapat dalam Prolegnas 2025. Baleg menyebut langkah itu sebagai antisipasi jika sejumlah RUU tak rampung dibahas tahun ini.

"Takutnya kelak belum selesai, alias apa semuanya begitu. Diluncurkan juga 2026. Bahkan nan udah kita dalam tahap 1 selesai, kita luncurkan lagi 2026," kata Ketua Baleg DPR Bob Hasan usai rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/9).

Berdasarkan salinan daftar Prolegnas nan telah disepakati, terdapat 44 RUU nan masuk prioritas 2025 dan 2026. Beberapa di antaranya RUU Perampasan Aset, RUU Polri, RKUHAP, hingga RUU Danantara.

Selain itu, ada pula RUU nan secara unik disiapkan untuk Prolegnas Prioritas 2026, salah satunya RUU Pemilu nan diusulkan Komisi II DPR.

"Selanjutnya kami meminta persetujuan rapat, apakah hasil pertimbangan perubahan kedua RUU pada Prolegnas Prioritas 2025 dan penyusunan RUU Prolegnas Prioritas 2026 dapat diproses lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan?" ujar Bob.

Usai disepakati di tingkat pleno, daftar RUU tersebut bakal dibawa ke Paripurna. Pada kesempatan nan sama, rapat juga menetapkan daftar RUU jangka menengah 2025-2029 nan jumlahnya mencapai 198.

Jumlah tersebut, baik prioritas maupun jangka menengah, belum termasuk RUU berkarakter kumulatif terbuka. Untuk kategori ini, jumlahnya masing-masing lima di 2025, 2026, maupun jangka menengah.

(thr/tis)

[Gambas:Video CNN]