ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi Local Currency Transaction (LCT) mencapai US$ 16,4 miliar hingga Agustus 2025. Nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode nan sama tahun lampau sebesar US$ 12,5 miliar.
"Jadi kita tetap ada waktu September, Oktober, November, Desember, 4 bulan, di mana kesempatan dari LCT untuk naik itu makin besar," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Destry Damayanti dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur, Rabu (17/9/2025).
Peningkatan ini pun diharapkan dapat memberikan akibat positif terhadap keseimbangan mata duit di pasar uang.
"Sehingga ini juga bakal menyebabkan mata duit nan berada di market ini bakal menjadi lebih balance nantinya," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menjelaskan perkembangan positif LCT ini sejalan dengan komitmen dan konsistensi Satgasnas LCT dalam melakukan penguatan sinergi antarotoritas dan mitra strategis, penyesuaian kebijakan insentif, serta sosialisasi nan targeted, terintegrasi, dan terencana, termasuk kepada pelaku upaya ekspor-impor.
Filianingsih menegaskan bahwa capaian tersebut didukung oleh upaya menjangkau pemanfaatan LCT lebih luas di beragam sektor dan wilayah, termasuk ekspansi partisipan Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).
"Perluasan kerja sama LCT terus dilakukan dengan penambahan negara mitra baru, ialah Korea Selatan pada September 2024 dan Uni Emirat Arab pada Januari 2025," kata Filianingsih dalam Pertemuan Komite Kerja Tingkat Deputi Satgasnas LCT di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Kerjasama dengan negara mitra eksisting seperti Malaysia dan Thailand, juga terus diperkuat melalui ekspansi cakupan transaksi untuk mendukung investasi portofolio, nan mulai diimplementasikan Maret 2025 serta penandatangan MoU penguatan LCT dengan Tiongkok.
Perluasan penggunaan mata duit lokal dalam transaksi lintas negara diharapkan dapat semakin berkontribusi nyata terhadap penguatan stabilitas makroekonomi nasional, sekaligus memitigasi akibat volatilitas nilai tukar nan berasal dari dinamika global.
Ke depan, Kementerian/Lembaga personil Satgas Nasional LCT bakal makin memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan, serta menyelaraskan program kerja lintas sektor, termasuk melalui asesmen, survei berkala, dan pertukaran data, untuk mengoptimalkan penerapan LCT serta memastikan akibat positifnya bagi masyarakat.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI dan China Sepakat Dagang Pakai Mata Uang Lokal, Buang Dolar AS