Perbandingan Program Naturalisasi Timnas Indonesia Di Era Sty Dan Patrick Kluivert: Kini Makin Lengkap Dan Tambah Kuat

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jakarta - Timnas Indonesia terus menorehkan pencapaian gemilang di kancah internasional saat ini. Terdekat, tim Garuda bakal bersaing di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia pada bulan Oktober 2025, menghadapi Arab Saudi dan Irak.

Artinya tinggal beberapa langkah lagi Timnas Indonesia mewujudkan angan tampil di arena sebesar Piala Dunia 2026, jika sukses melaju mulus menghadapi para pesaingnya.

Prestasi Timnas Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir bisa dikatakan mentereng. Tim Merah-Putih tidak hanya berbincang banyak di area regional Asia Tenggara, namun hingga ke Asia dan dunia.

Timnas Indonesia tercatat sukses lolos ke 16 besar Piala Asia 2023, kemudian bisa melaju ke semifinal dan perebutan tempat ketiga di arena Piala Asia U-23 2024.

Selain melaju ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia juga dipastikan tampil pada arena Piala Asia 2027. Rangkaian pencapaian itu tidak bisa dilepaskan dari program naturalisasi pemain nan dilakukan PSSI.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Gencar saat Diasuh STY

Program naturalisasi pemain nan tetap punya garis keturunan sudah digalakkan PSSI sejak bertahun-tahun lamanya. Termasuk oleh PSSI di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong memang gencar melakukan naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia pada tahun 2020.

Program naturalisasi terus bersambung hingga saat ini, alias setelah pergantian pembimbing dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert pada awal tahun 2025. Dalam perjalanannya, STY punya pemain naturalisasi pertama adalah Jordi Amat, bek dengan segudang pengalaman di Eropa.

Jordi Amat resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada November 2022 dan langsung bermain untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Jordi Amat berposisi sebagai bek dan sebelumnya mempunyai kebangsaan Spanyol.

Setelah Jordi Amat, beberapa pemain naturalisasi lainnya juga berasosiasi dengan Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong, seperti Sandy Walsh, Shayne Pattynama, dan lainnya. Mereka semua mempunyai peran krusial dalam memperkuat timnas di beragam kompetisi.

Ada banyak pemain berstatus naturalisasi di era STY, karena sang pembimbing asal Korea Selatan itu juga sudah lima tahun bekerja untuk Timnas Indonesia.

Beberapa di antaranya adalah Marc Klok, Sandy Walsh, Jordi Amat, Justin Hubner, Shayne Pattynama, Rafael Struick, Ivar Jenner, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Calvin Verdonk, Jens Raven, Maarten Paes, Kevin Diks, Eliano Reijnders, dan Mees Hilgers.

Berdampak Besar

Keberadaan pemain-pemain keturunan, membawa pengaruh cukup signifikan bagi kekuatan Timnas Indonesia. Selain performa pemain-pemain bimbingan Indonesia semacam Marselino Ferdinan alias Rizky Ridho nan bisa bersaing, pemain naturalisasi mendominasi skuad utama.

Beberapa hasil positif diraih Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong, salah satunya saat mengarungi Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tim Merah-Putih mencatat beberapa hasil apik seperti menahan seri tuan rumah Arab Saudi (1-1) dan Bahrain (2-2). Kemudian menahan seri Australia 0-0 dan membekuk tim langganan Piala Dunia Arab Saudi 2-0 di Jakarta.

Maarten Paes, Jay Idzes, Justin Hubner, Calvin Verdonk, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Rafael Struick selalu mengisi starting XI namalain susah tergantikan di susunan pemain Timnas Indonesia racikan STY.

Kemudian Timnas Indonesia melalui PSSI menunjuk sosok Patrick Kluivert, pesepak bola legendaris Belanda untuk menjadi pembimbing kepala, menggantikan Shin Tae-yong.

Keputusan nan diambil PSSI adalah untuk menambah kekuatan Timnas Indonesia dalam memaksimalkan potensi pemain keturunan Indonesia-Belanda.

Tambah Lengkap di Era Patrick Kluivert

Timnas Indonesia di tangan Patrick Kluivert kemudian menambah beberapa pemain naturalisasi seperti Ole Romeny, Dean James, Emil Audero Mulyadi, dan Joey Pelupessy. Keempatnya apalagi sudah dijajal oleh sang pembimbing di lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan tampil menjanjikan.

Paling menojol tentunya adalah Ole Romeny, striker berumur 24 tahun nan langsung nyetel dan mencetak tiga gol dari empat laga terakhir berbareng Timnas Indonesia. Dean James bisa menjadi opsi di lini sayap kiri, Joey Pelupessy makin susah tergantikan sebagai jenderal lini tengah, sementara Emil Audero bisa digunakan sebagai pengganti pengganti Maarten Paes.

Perpaduan pemain keturunan dengan pemain bimbingan Indonesia seperti Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, hingga Ricky Kambuaya semakin menambah kedalaman skuad dan karakter permainan Timnas Indonesia.

Secara jumlah pemain naturalisasi di Timnas Indonesia, era STY jauh lebih banyak mengingat sang pembimbing bekerja lima tahun lamanya. Sementara Patrick Kluivert baru ditunjuk menangani skuad Garuda pada Januari lalu, alias memasuki bulan ketujuh.

Patrick Kluivert dikontrak sebagai pembimbing Timnas Indonesia selama dua tahun dengan opsi perpanjangan perjanjian dua tahun. Artinya tetap cukup panjang dan banyak kesempatan bagi Timnas Indonesia mendatangkan pemain keturunan lagi di masa mendatang.