Dua Prajurit Kopassus Bolos Saat Penculikan Kacab Bank Ilham Pradipta

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk

Rabu, 17 Sep 2025 11:55 WIB

Dua prajurit Kopassus TNI AD ditahan mengenai penculikan dan pembunuhan kepala bagian bank. Mereka tidak datang tanpa izin saat kejadian. Dua prajurit Kopassus TNI AD nan menjadi tersangka kasus penculikan dan pembunuhan M Ilham Pradipta kepala bagian sebuah bank di Jakarta Pusat, berstatus tidak datang tanpa izin saat kejadian. (carpet-cleaning-kingston.co.uk/Patricia Diah Ayu Saraswati)

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Dua prajurit Kopassus TNI AD nan menjadi tersangka kasus penculikan dan pembunuhan M Ilham Pradipta kepala bagian sebuah bank di Jakarta Pusat, berstatus tidak datang tanpa izin saat kejadian.

Dua prajurit itu sekarang telah ditahan oleh Pomdam Jaya.

"Serda N dan Kopda F dalam status sedang dicari lantaran tidak datang tanpa izin," kata Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus dalam konvensi pers, Selasa (16/9).

Donny menjelaskan keterlibatan dua personil Kopassus itu bermulai ketika saat salah satu otak penculikan berinisial JP menemui Serka N di kediamannya pada Minggu (17/8).

Dalam pertemuan itu, JP menawarkan pekerjaan untuk menjemput paksa seseorang untuk dihadapkan kepada bosnya Dwi Hartono (DH). Keesokan harinya, Sersan K menghubungi Kopda FH untuk terlibat dalam penculikan ini.

"Saudara JP menjelaskan kepada Kopda F tentang pekerjaan nan bakal dilakukan dan pekerjaan itu ada imbalannya," ujar Donny.

Setelahnya Kopda FH menyatakan menerima tawaran pekerjaan tersebut dan langsung mencari tim penjemputan paksa alias penculikan.

Awalnya, Kopda FH meminta duit operasional Rp5 juta ke Sersan K. Kemudian, JP juga menyerahkan duit tunai Rp95 juta ke Serka N pada Rabu (20/8). Dari Serka N, duit itu diberikan kepada Kopda FH.

Selanjutnya, Kopda FH menemukan lima orang untuk untuk melakukan penculikan terhadap Kepala KCP Bank Ilham Singkat cerita, Ilham kemudian diculik di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (20/8).

Kopda FH menghubungi tokoh intelektual JP untuk menanyakan tim penjemputan. Namun, tim penjemputan itu tak kunjung datang.

Kopda FH sempat menakut-nakuti JP andaikan tak ada penjemputan maka korban bakal diturunkan di tengah jalan.

Setelah itu, JP langsung menjemput berbareng dengan Serka N dengan membawa Fortuner. Korban kemudian dialihkan ke mobil Fortuner. Di dalam Fortuner ini korban mengalami penganiayaan.

(fra/yoa/fra)

[Gambas:Video CNN]