Bos Danantara Mau Tambah Anggaran Kur Perumahan Rp 250 Triliun

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Pemerintah berbareng perbankan bakal segera menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan untuk ekspansi akses pembiayaan rumah bagi masyarakat dan pelaku UMKM. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mendukung penuh melalui Bank Himbara untuk membantu mengatasi kebutuhan perumahan alias backlog perumahan nan sebesar 15 juta rumah.

CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan, pihaknya melalui bank Himbara memberikan subsidi kembang sekitar 5,5-6% untuk program tersebut dari alokasi biaya Rp130 triliun pada tahun ini.

Bahkan, kata Rosan, jika biaya tersebut terserap dengan baik dapat ditambah hingga Rp 250 triliun.

"Kalau terserap Rp 130 triliun ada sampai Rp 250 triliun. nan krusial penyerapannya ada dan prosedur tepat, kita bakal lebihkan anggarannya," sebutnya.

Menurutnya, jika penyerapan angsuran untuk perumahan melangkah dengan baik, maka terbuka kemungkinan kesempatan untuk mengalokasikan anggaran dengan jumlah nan lebih besar di tahun 2026.

"Jadi tahun depan kita bisa lihat lagi untuk memperbesar alokasi KUR untuk perumahan nan dilakukan oleh Kementerian, oleh Pak Ara (Menteri PKP) ini," sebutnya.

Ia menekankan, apalagi, kucuran biaya untuk perbankan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) nan sebesar Rp 200 triliun tersebut sudah masuk ke PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sebesar Rp 25 triliun.

"Itu pun bisa dipergunakan secara baik dan betul kembali lagi untuk mendukung program-program perumahan nan memang adalah bagian dari BTN," pungkasnya.

Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan program ini bakal segera diluncurkan pada pertengahan Oktober 2025 di Surabaya, Jawa Timur. Adapun Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bakal datang untuk meresmikan.

"Direncanakan pertengahan bulan depan lah, minggu ke-2 Oktober. Tadi Bapak Presiden menyatakan bakal hadir," ujar Airlangga saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (16/9/2025).

Airlangga menjelaskan selain KUR perumahan, pemerintah juga mendorong sosialisasi KUR pekerja migran serta memperkuat ekosistem KUR agar optimal.

"Jadi kita bakal mendorong ekosistem KUR capaiannya, kemudian nan kedua juga mengenai dengan KUR perumahan, dan ketiga KUR pekerja migran. Jadi itu kita bakal sorong sosialisasi," tegasnya.

Menteri UMKM Maman Abdurrachman menjelaskan bahwa KUR saat ini bakal menjadi empat klaster. Yakni KUR UMKM, KUR perumahan, KUR pekerja migran, dan KUR padat karya.

Adapun alokasi anggaran untuk KUR UMKM sebesar Rp 280 triliun dan KUR perumahan Rp 130 triliun.

"Kami sedang mempersiapkan agenda 2 perihal nan kelak bakal diselenggarakan di bulan Oktober antara minggu pertama alias minggu kedua," ujar Maman saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (16/9/2025).

Adapun sejak Januari hingga 14 September 2025, realisasi KUR mencapai Rp 190 triliun dengan 3,24 juta debitur. Terdiri dari 1,05 juta debitur baru dan 1,08 juta debitur graduasi.

"Alhamdulillah, realisasi KUR kita dari 1 Januari sampai 14 September 2025 sudah mencapai Rp190 triliun," tegas Maman saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Selasa (16/9/2025).

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menjelaskan biaya nan bakal disalurkan melalui UMKM sebesar Rp 13 triliun dan Rp 117 triliun lainnya bakal dialokasikan untuk sisi supply.

"Itu kelak buat UMKM-UMKM itu sudah disiapkan biaya Rp13 triliun. Ya, Rp13 triliun itu bisa buat kelak homestay, nan punya restoran, nan online di rumahnya, begitu. Kalau dari segi supply itu ada Rp117 triliun. Itu sudah bisa buat kontraktor, developer, dan toko bangunan," ujarnya.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRI Salurkan KUR Rp69,8 T kepada 8,3 Juta Debitur UMKM