ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Harga Bitcoin mencapai level tertinggi baru di atas US$120.000 saat personil parlemen Amerika Serikat memulai bersiap-siap untuk meloloskan perubahan peraturan nan berpotensi meningkatkan permintaan institusional.
Mengutip info Coin Metrics, mata duit mata uang digital terbesar berasas kapitalisasi pasar ini diperdagangkan sekitar US$119.800 sekitar pukul 16.00 WIB. Bahkan, nilai Bitcoin sempat mencapai US$ 123.000
Pergerakan bitcoin telah mencapai level tertinggi baru di tengah lebih banyak arus masuk ke ETF bitcoin. Pada hari Kamis, ETF bitcoin telah mencatatkan hari terbesar arus masuknya pada tahun 2025 sebesar $ 1,18 miliar.
"Kami percaya bahwa lonjakan Bitcoin didorong oleh pembeli institusional jangka panjang dan ini bakal mendorongnya ke US$ 125.000 dalam satu alias dua bulan ke depan," kata Jeff Mei, chief operating officer di bursa mata duit mata uang digital BTSE, dalam sebuah pernyataan nan dikirim ke CNBC Internasional, dikutip Selasa (15/7).
Ia menyebut bentrok perdagangan Trump dengan negara-negara seperti Uni Eropa, Meksiko, dan mitra jual beli lainnya dapat menyebabkan penurunan dalam beberapa minggu ke depan. Namun, kemungkinan besar pembeli institusional Bitcoin mengabaikan akibat ini dan mempertahankan posisi mereka bahwa Bitcoin tetap bakal menguat dalam jangka panjang.
Para penanammodal telah mengantisipasi bitcoin untuk mencapai rekor baru tahun ini lantaran bendaharawan perusahaan mempercepat pembelian bitcoin mereka dan Kongres AS mendekati pengesahan undang-undang mata uang digital baru.
Dewan Perwakilan Rakyat AS bakal memulai membahas serangkaian RUU mata uang digital pada hari Senin nan dijuluki "Crypto Week". Undang-undang tersebut bermaksud untuk memberikan kerangka kerja peraturan nan lebih jelas untuk industri aset digital.
Kebijakan ini telah lama dinanti oleh industri, dan didukung oleh Presiden AS Donald Trump, nan telah mencap dirinya sebagai presiden pro-kripto dan terlibat dalam beberapa upaya kripto.
Salah satu rancangan undang-undang nan paling signifikan nan sedang dipertimbangkan adalah Genius Act, nan dapat menetapkan pagar pembatas federal untuk stablecoin nan dipatok dengan dolar AS dan menciptakan jalur bagi perusahaan swasta untuk menerbitkan dolar digital.
"Pemegang jangka panjang mengunci pasokan, sementara kejelasan kebijakan global, terutama seputar stablecoin dan undang-undang mata uang digital telah meningkatkan kepercayaan penanammodal dan arus masuk modal," kata Xu Han, kepala Liquid Fund di HashKey Capital, dalam sebuah pernyataan kepada CNBC.
Dalam aktivitas "Access Middle East" CNBC, Markus Thielen, CEO 10x Research, mencatat bahwa penanammodal korporat dan institusional telah membeli ETF bitcoin senilai US$ 15 miliar selama enam hingga delapan minggu terakhir. Sebaliknya, penanammodal ritel tampaknya berada di sela-sela selama reli terbaru.
10x Research mempunyai kisaran sasaran bitcoin akhir tahun sebesar US$ 140.000 hingga US$ 160.000. Thielen mengungkapkan, tetapi akibat paling signifikan nan dihadapi tetaplah Federal Reserve AS nan melanjutkan kebijakan hawkish dan kenaikan suku kembang lebih lanjut lantaran tarif.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bitcoin Melesat Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Simak Proyeksi Cuannya