Bertemu Anggota Dpr Usai Aksi, Ojol Klaim Tuntutan Bakal Dipenuhi

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk

Rabu, 17 Sep 2025 18:49 WIB

Pengemudi ojol menyatakan tuntutan bakal dipenuhi pemerintah usai demo di DPR. RUU Transportasi Online dan perpres perlindungan jadi konsentrasi utama. Demo ojol depan DPR RI. (carpet-cleaning-kingston.co.uk/Adhi Wicaksono)

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Pengemudi ojek online (ojol) menyatakan tuntutan nan dibawa dalam tindakan hari ini di depan Gedung DPR, bakal dipenuhi oleh pemerintah dan DPR.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan beberapa perwakilan ojol telah berjumpa DPR.

Tuntutan pertama mereka, ialah RUU Transportasi Online agar masuk pada Prolegnas 2025-2026, diklaim bakal dipenuhi.

"Untuk mengisi kekosongan alias namanya RUU ini kan butuh waktu lama, Presiden telah mengambil alih dengan membikin draft perpres alias peraturan Presiden, sehingga mengenai perlindungan ataupun kepastian norma bagi ojek online ini mempunyai kekuatan setara undang-undang dengan adanya perpres nan bakal disampaikan oleh Presiden langsung," kata Igun di depan Gedung DPR, Rabu (17/9).

Ia mengatakan perpres juga bakal mengatur soal tuntutan ojol lainnya ialah mengenai potongan aplikator maksimal 10 persen.

"Sudah disetujui oleh DPR RI maupun pemerintah dan negara bahwa untuk ojek online sebesar 90 persen dan untuk perusahaan aplikasi maksimal 10 persen dan itu bakal diatur dalam Perpres sehingga peraturan-peraturan nan ada di luar Peraturan Presiden itu gugur," ujarnya.

Igun menyatakan tuntutan soal adanya izin soal tarif makanan dan peralatan juga bakal diakomodir melalui Perpres. Begitu juga dengan tuntutan audit investigasi potongan 5 persen.

"Yang kelima mengenai adanya program-program nan merugikan para pengemudi ojek online seperti adanya aceng, slot, multi order dan member maupun program-program lainnya, itu semua bakal dihilangkan. Jadi kembali semua kepada tarif reguler nan ada pada saat ini, sembari menunggu adanya perpres," ujarnya.

Ia menjelaskan dalam pertemuan itu, turut datang Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa, Cucun Ahmad dan ketua komisi terkait.

"Kalau untuk Perpres itu menunggu dari aktivitas presiden lantaran info nan kami terima Bapak Presiden bakal ke luar negeri dulu, mungkin apakah sebelum berangkat ke luar negeri, alias sesudah berangkat ke luar negeri, itu bakal ditanda tangan," katanya.

(yoa/dal)

[Gambas:Video CNN]