ARTICLE AD BOX
Surabaya, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Belasan siswa SMAN 2 Lamongan dilarikan ke rumah sakit setelah diduga keracunan makanan dari Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (17/9).
Guru SMA Negeri 2 Lamongan Anggraini mengatakan para siswa awalnya dilaporkan mengalami mual dan pusing. Para pembimbing kemudian langsung membawa mereka ke RS.
"Karena kami bukan dokter, sehingga kami bawa ke rumah sakit, Kemudian ada nan dibawa pulang orang tua," kata Anggraini.
Para siswa nan mengalami muntah itu terdiri dari siswa kelas 10, 11 dan 12. Mereka mengaku mengaku mengalami indikasi itu setelah mengonsumsi MBG, namun ada juga nan lenyap makan di kantin.
"Kami tidak bisa memutuskan dan ini gara-gara MBG gitu," ucapnya
Setidaknya ada 10 siswa nan dirawat di RSI Nasrul Ummah, satu siswa di RS Permata Hati, satu siswa di Klinik Sartika, dan dua siswa dibawa pulang.
[Gambas:Video CNN]
Anggraini memastikan para siswa telah mendapatkan penanganan dengan baik oleh pihak rumah sakit. Mereka juga sudah tidak mengalami pusing dan muntah.
Di sisi lain, pihak Rumah Sakit Islam (RSI) Nasrul Ummah telah memastikan belasan siswa SMA Negeri 2 Lamongan nan mual dan pusing itu lantaran keracunan makanan dari program MBG.
Setidaknya 13 orang dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSI Nasruh Ummah. Humas RSI Nasruh Ummah Irmayanti mengatakan dari 13 siswa, empat di antaranya telah membaik dan diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan.
"Ini ada kasus keracunan makanan dari MBG. Ini dari SMA Negeri 2 Lamongan. nan ke IGD ini tercatat sekitar 13 pasien. Tapi untuk nan 4 orang tadi sudah rawat jalan, pulang," kata Irma.
Sembilan siswa tetap dilakukan observasi. Sedangkan dua di antaranya ada indikasi kudu menjalani rawat inap.
"Jadi nan di sini observasi tetap 9 orang, nan kemungkinan ada indikasi rawat inap itu sementara tetap dua," ucapnya.
Ia memastikan bahwa belasan siswa nan mual dan muntah itu memang keracunan MBG. Karena itu pihaknya juga telah mengonfirmasi ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat.
"Ini juga sudah diindikasikan sama bapak-bapak nan dari pihak MBG," terangnya.
Setelah kejadian tersebut, pihak rumah sakit bakal menindak lanjuti kasus tersebut, termasuk menyarankan SPPG untuk mengevaluasi makanan MBG.
"Jadi kelak ada mungkin ya ada tindak lanjutnya juga nan mungkin bisa dievaluasi alias apa untuk di MBG nan ada di Lamongan," ucapnya.
(frd/chri)