10 Tambang Nikel Terbesar Sedunia, Ri Di Nomor Berapa?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Indonesia sebagai produsen nikel terbanyak di bumi mempunyai persediaan nikel nan melimpah. Bahkan, Indonesia digadang-gadang bakal menjadi produsen nikel dominan di bumi dalam beberapa tahun ke depan.

Kepala perusahaan tambang Perancis Eramet, Christel Bories, mengatakan Indonesia mungkin bakal menghasilkan lebih dari tiga perempat nikel murni kelas tertinggi di bumi dalam lima tahun dari sekarang. Hal ini bakal menimbulkan akibat radikal bagi para pesaingnya di negara lain.

Adapun berasas info Badan Geologi Kementerian ESDM, dari 2,67 juta ton produksi nikel di seluruh bumi pada 2019, Indonesia telah memproduksi 800.000 ton. Jumlah itu jauh mengungguli Filipina (420.000 ton Ni), Rusia (270.000 ton Ni), dan Kaledonia Baru (220.000 ton Ni).

Tapi apakah proyek tambang nikel baru di Indonesia masuk jejeran 10 proyek tambang nikel terbesar di dunia?

Baru-baru ini mining.com dan perusahaan saudaranya merangkum 10 besar proyek tambang nikel nan sedang dikembangkan di seluruh dunia. Peringkat ini didasari oleh kandungan sumber daya nikel nan tertunjuk dan terukur.

Sebagai informasi, pengelompokkan sumber daya mineral terbagi menjadi tiga, ialah sumber daya tereka, tertunjuk dan terukur.

Pembagian ini didasari oleh kepercayaan geologis di mana sumber daya tereka berada di jenjang paling bawah dengan tingkat kepercayaan terendah dan sumber daya terukur mempunyai tingkat kepercayaan geologis tertinggi.

Pemeringkatan ini dilakukan oleh mining.com untuk mengidentifikasi persediaan utama nikel nan dapat menjadi bagian dari peta pasokan dunia nikel di masa depan.

Perlu dicatat bahwa daftar nan dihimpun ini bukan merupakan tambang nan saat ini sudah beroperasi, melainkan proyek tambang nan tetap dalam tahap pengembangan, baik itu dalam tahap eksplorasi lanjutan, kajian ekonomi awal ataupun dalam fase studi kelayakan.

Meskipun saat ini sebagian besar nikel nan ditambang digunakan untuk baja tahan karat, bakal tetapi logam dasar ini mulai menjadi pusat perhatian sebagai bahan baku utama produksi baterai untuk kendaraan listrik.

Ke depannya perusahaan manufaktur baterai mobil listrik diprediksi bakal meningkatkan penggunaan nikel pada baterai katoda milik mereka
Saat ini, pasar nikel dunia saat ini mengalami surplus, bakal tetapi tetapi defisit pasokan diperkirakan bakal terjadi pada tahun 2027 hingga setelahnya, seiring dengan meningkatnya permintaan, terutama semakin besarnya penetrasi kendaraan listrik.

Indonesia, Filipina dan Rusia boleh saja bangga sebagai produsen utama nikel dunia, bakal tetapi enam dari 10 proyek nikel terbesar bumi tahun ini berada di Amerika Utara (AS dan Kanada).

Data MiningIntellegence mencatat, sebanyak enam dari 10 proyek nikel terbesar bumi tahun ini berada di Amerika Utara (AS dan Kanada).

Peringkat pertama diduduki oleh proyek milik DeepGreen Metal, nan saat ini tetap dalam fase eksplorasi lanjut. Uniknya persediaan nikel ini berada di lantai samudra pada area patahan Clarion-Clipperton nan berlokasi di Samudra Pasifik, di antara Hawai dan Meksiko.

Proyek di perairan pasifik tersebut mempunyai persediaan logam nikel sebesar 4,8 juta ton dengan kadar 1,4%.

Peringkat ke-2 adalah proyek milik Waterton Precious Metals, proyek nan berlokasi di Quebec, Kanada ini mempunyai total persediaan logam nikel jenis sulfida sebesar 4,39 ton. Akan tetapi lantaran persediaan ini termasuk jenis magmatik kadar nikel pada proyek dengan jenis endapan primer tersebut hanya 0,26%.

Posisi ke-3 dan ke-4 tetap proyek nan berlokasi di Kanada, tepatnya di British Columbia.

Kedua proyek tersebut adalah endapan nikel primer dengan kadar rendah, masing-masing 0,12% dan 0,22% dengan persediaan logam 2,43 juta dan 2,36 juta ton.

Masih di Amerika Utara, ranking lima proyek nikel terbesar berlokasi di Minnesota, Amerika Serikat.

Proyek nan tetap dalam fase pra-studi kepantasan ini mempunyai persediaan nikel 2,3 juta ton dan kadar 0,18%. Pengajuan tambang ini sebelumnya berada dalam pengawasan ketat setelah penolakan publik terhadap akibat dan akibat lingkungan dan sempat dihentikan di masa presiden Obama. Namun, proyek ini kembali diberi lampu hijau di masa kepemimpinan Trump.

Selanjut posisi ke-6 diraih oleh proyek tambang nikel dari dalam negeri, proyek tersebut adalah milik BUMN PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) alias Antam di Sengaji, Halmahera.

Seperti kebanyakan nikel di Indonesia, jenis endapan milik Antam ini adalah nikel laterit dengan kadar nan relatif tinggi, dan merupakan proyek dengan kadar tertinggi dalam daftar 10 proyek nikel terbesar ini. Kandungan logam nikel di Proyek Sengaji mencapai 2 juta ton dengan kadar 1,7% dan saat ini tetap di tahap eksplorasi lanjut.

Adapun empat proyek lainnya adalah sebagai berikut, proyek Goongarrie milik Ardea Resources di Australia; proyek Crawford milik perusahaan Kanada di Timmins-Cochrane, Ontario; proyek Mesaba milik Teck Resources di Minnesota, Amerika Serikat; dan terakhir persediaan The Wingellina milik Metals X di Australia.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Peluang Cuan Bisnis Emas di 2025

Next Article Video: Harga Metal Naik, Saham Komoditas Atraktif!