Winger Persebaya Jadi Sasaran Bullying, Paul Munster Pasang Badan: Jangan Salahkan Ofan!

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Surabaya - Winger Persebaya Surabaya, Oktafianus Fernando, jadi sasaran bullying di stadion maupun media sosial. Penyebabnya, pemain berumur 31 tahun itu kandas memanfaatkan kesempatan emas jadi gol.

Dia dianggap sebagai biang keladi kegagalan Bajul Ijo meraih kemenangan saat menjamu PSIS Semarang. Laga pekan ke-27 BRI Liga 1 2024/2025 itu berhujung dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (12/3/2025) malam.

Pelatih Persebaya, Paul Munster, memilih pasang badan memandang anak asuhnya jadi sasaran kemarahan suporter. Dia menyebut bahwa pemain nan berkawan disapa Ofan itu kudu mendapat support moril.

“Ini sepak bola. Kami kudu mendukung Ofan. Jangan salahkan dia. Kami semua kecewa lantaran tujuan kami adalah tiga poin, naik ke runner-up Liga 1. Sekali lagi, kami tidak sukses menghalau bola,” ungkap Munster.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Gol Penyama Kedudukan PSIS Bermula dari Serangan Balik Cepat

Di laga ini, Tim Bajul Ijo sudah unggul 1-0 berkah gol Francisco Rivera (44') dalam laga pekan ke-27 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Namun, kelebihan itu tidak memperkuat sampai peluit panjang.

Persebaya kemudian berkesempatan menambah gol. Situasinya, Oktafianus Fernando sudah berhadapan dengan kiper dan tak ada tekanan dari pemain PSIS lain saat injury time. Selain itu, ada dua rekannya nan ikut membantu menyerang.

Pemain nan berkawan disapa Ofan itu memutuskan menembak dan bola tembakannya menyamping dari gawang PSIS. Dalam kondisi itu, Mahesa Jenar melakukan serangan kembali cepat.

Mereka kemudian mendapatkan tendangan perspektif dan melakukannya dengan cepat. Setelah umpan silang, Septian David Maulana sukses mencetak gol dan membikin skor jadi 1-1 hanya sekitar 30 detik setelah kesempatan emas Ofan terbuang.

Bukan Salah Ofan

Di media sosial, banyak nan mempertanyakan keputusan Munster memainkan Ofan. Pemain bernomor punggung 27 itu mengawali laga dari bangku persediaan dengan menggantikan Toni Firmansyah di menit ke-72.

“Ofan layak mendapatkan kesempatan bermain. Dia bermain bagus dalam latihan dan pertandingan. Kami melakukan pergantian pemain untuk membantu tim meningkatkan level. Kami bermain sangat bagus,” ujar Munster.

Sepanjang laga, Persebaya sebenarnya tampil cukup dominan menyerang. Sejumlah kesempatan muncul. Tapi, PSIS lebih garang di babak kedua, hanya saja kebanyakan tembakan mereka tidak mengarah ke gawang.

Setelah pertandingan, Bonek memilih untuk tidak ikut menyanyikan Song for Pride. Mereka memilih tak bersuara sebagai tanda protes sekaligus kekecewaan kandas menang. Ofan juga menjadi sasaran kemarahan Bonek di media sosial.

Raut kekecewaan dan kesedihan tidak dapat disembunyikan oleh Ofan. Dia memilih untuk tetap menunduk dan tidak menatap langsung ke arah para wartawan selama memberikan pernyataan alias menjawab pertanyaan di konvensi pers.

“Kami mempunyai banyak kesempatan untuk mencetak gol, bukan hanya Ofan. Kita tidak bisa menyalahkan Ofan. Kami mempunyai banyak kesempatan untuk mencetak gol,” kata Paul Munster.

“Seperti nan saya katakan, pada bola meninggal di akhir, kami kudu menghalau bola ini. Bagi saya, ini tidak dapat diterima gimana kami kebobolan gol ini di akhir pertandingan. Kami kudu lebih konsentrasi dan mengamankan bola,” imbuh pembimbing berumur 43 tahun itu.

Pemain berumur 31 tahun itu tampak menghadapi situasi nan tidak mudah. Tapi, skuad Persebaya kompak memberi support moril kepada Ofan.

Beberapa rekan-rekannya memilih untuk menuntunnya melangkah saat meninggalkan Stadion GBT menuju bus nan bakal membawa mereka pergi. Ofan tetap memilih menunduk dan tidak menatap awak media nan berada di mixed zone.

Gagal Salip Dewa United

Sebelumnya, Persebaya sudah meraih dua kemenangan beruntun atas Persib Bandung melawan PSM Makassar. Mereka mau menyapu bersih tiga laga Ramadan dengan kemenangan, tapi kandas menundukkan PSIS.

Hasil seri 1-1 ini membikin Persebaya kandas pula menyalip Dewa United di klasemen sementara. Bajul Ijo tetap ada di posisi ketiga dengan 48 poin dalam 27 pertandingan.

Di atas mereka ada Persib nan nyaman menduduki puncak dengan 57 poin. Sedangkan Dewa United tetap berada di posisi runner-up dengan 49 angka. 

Persaingan di BRI Liga 1 2024/2025