Warga Jakarta Pertanyakan Fungsi Sodetan Ciliwung Karena Masih Banjir

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Sejumlah penduduk di Jakarta Timur (Jaktim) mempertanyakan kegunaan Sodetan Ciliwung di Jalan Otista, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, menyusul banjir di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, sejak Selasa pagi.

"Puncak tingginya (banjir, red) hari ini. Makanya, saya bingung, sodetan di Otista ini tak ada fungsinya alias gimana, katanya udah jadi," kata penduduk RT 12/RW 04, Kebon Pala II, Jakarta Timur, Wahyu (45) saat ditemui Antara di letak banjir, Selasa (4/3).

Banjir di Jalan Kebon Pala II sejak pagi hingga siang ini mencapai dua meter akibat luapan sungai Ciliwung.

Menurut Wahyu, semestinya dengan adanya sodetan Ciliwung, air banjir kiriman bisa dialirkan ke Banjir Kanal Timur (BKT).

"Sodetan itu dibuangnya (air) harusnya ke BKT, jika BKT lebih besar areanya. Mengapa kudu banjir lagi di sini jika sudah dibuat sodetan? Kalau udah berfungsi, kenapa di sini tetap tinggi terus, airnya," ujar Wahyu.

Apalagi, kata Wahyu pemerintah juga sudah melakukan normalisasi Kali Ciliwung sehingga beberapa rumah penduduk terkena dampaknya.

"Malah nan kena normalisasi, mengeluh. Jika tahu tetap kena banjir, tak usah dinormalisasi, malah jadi sebelah kanannya nan kena, di sini udah surut, di sana belum, lantaran pembuangan airnya di bawah kali," ujar Wahyu.

Wahyu berharap, Sodetan Ciliwung dapat lebih ditekankan fungsinya agar banjir di Jakarta tidak terlalu besar, apalagi jika bisa Jakarta bebas dari banjir.

Hal serupa dikatakan Ketua RT 10/RW 04, Jalan Kebon Pala II, Jakarta Timur, Rukimah (53) mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa lebih membenahi dan membuktikan bahwa Kali Ciliwung merupakan upaya nan efektif dalam mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta.

"Harapan kami sebagai penduduk nan terdampak banjir minta ditindaklanjuti upaya banjir ini, dinormalisasi lagi. Lanjutin lagi sampai Manggarai, lantaran normalisasi nan belum maksimal ini, jika dari atas intensitas hujan di Bogor tinggi, jadi akibat ke sini," kata Rukimah.

Sebelumnya, rumah di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur tetap dilanda banjir mencapai satu sampai dua meter pada Selasa pagi akibat sungai Ciliwung meluap.

Banjir nan melanda sejak Senin (3/3) awal hari itu tak kunjung surut hingga menyebabkan aktivitas penduduk terganggu.

Terlihat sejak pagi hingga sore ini penduduk bolak kembali menyelamatkan busana dan arsip pentingnya dari rumah ke permukiman atas. Untuk menuju ke rumahnya pun ada nan kudu menggunakan perahu karet alias baju pelampung.

Terlihat juga beberapa penduduk tetap memperkuat di rumahnya. Sebagian ada nan memperkuat di ruang lantai atas miliknya.

Petugas terus berupaya mengevakuasi penduduk nan hendak pindah ke pengungsian ataupun nan mau ke rumahnya untuk mengambil peralatan bawaannya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebelumnya, berkomitmen untuk lebih konsentrasi membenahi Kali Ciliwung sebagai upaya mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta.

"Sekarang, dengan PSN (Program Strategis Nasional) pengendalian banjir, kami bakal lebih konsentrasi untuk membenahi Ciliwung," ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.

Dia mengatakan pengerukan waduk dan sungai-sungai masuk dalam program 100 hari kerja dirinya berbareng Gubernur Jakarta Pramono Anung.

(gil/antara)

[Gambas:Video CNN]