Wamenhut Rohmat Marzuki, Bandahara Dpd Gerindra Jateng Kini Jaga Hutan

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, secara resmi melantik Rohmat Marzuki sebagai Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) menggantikan Sulaiman Umar Shiddiq.

Rohmat sebelum dilantik menjadi Wamenhut dikenal sebagai Bendahara DPD Gerindra Provinsi Jawa Tengah, serta juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Tengah.

Pria kelahiran Magelang, 11 Oktober 1980 tersebut mempunyai gelar Sarjana Kehutanan, gelar akademis nan linear dengan kedudukan baru diembannya.

Di legislatif, Marzuki menjadi Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah nan membidangi perekonomian dan finansial mulai dari pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, perkebunan, perindustrian, koperasi, hingga ketahanan pangan.

Adapun dirinya sudah menjabat sebagai personil DPRD Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 2019.

Di akun media sosial, dirinya sering membagikan momen kebersamaan dengan masyarakat dapilnya ialah Grobogan dan Blora.

Sebagai Wamenhut, sekarang Marzuki mempunyai tugas membantu Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dalam menjaga dan melestarikan rimba di tanah air.

Dirinya bekerja membantu penyusunan peraturan dan kebijakan nan berangkaian dengan perlindungan, pengelolaan, dan pemanfaatan rimba secara berkelanjutan.

Membantu dalam mengatur tata guna lahan, dan memberikan izin pemanfaatan hutan.

Selanjutnya, memastikan adanya perlindungan tanaman dan hewan nan hidup di area hutan, serta mengelola taman nasional dan suaka margasatwa.

Dirinya juga kudu memastikan adanya rasa keadilan masyarakat budaya dalam mengelola rimba secara lestari lewat rimba adat.

Tantangan nan dihadapi dirinya dalam menjaga rimba di tanah air cukup kompleks, seperti deforestasi dan degradasi hutan, serta bentrok lahan antara masyarakat dan perusahaan.

Pantauan Kemenhut, dari total 187 juta hektare daratan di Indonesia, luas lahan berhutan di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 95,5 juta hektare, alias 51,1 persen dari total daratan.

Dari nomor itu, sekitar 91,9 persen (87,8 juta hektare) berada di dalam area hutan.

Sementara itu, nomor deforestasi netto tahun 2024 tercatat sebesar 175,4 ribu hektare. Angka ini diperoleh dari deforestasi bruto sebesar 216,2 ribu hektare dikurangi hasil reforestasi nan mencapai 40,8 ribu hektare.

Mayoritas deforestasi bruto terjadi di rimba sekunder dengan luas 200,6 ribu hektare (92,8 persen), di mana 69,3 persen terjadi di dalam area rimba dan sisanya di luar area hutan.

Untuk menekan nomor deforestasi, Kementerian Kehutanan telah melaksanakan upaya reforestasi melalui rehabilitasi rimba dan lahan seluas 217,9 ribu hektare pada tahun 2024.

Angka tersebut merupakan rehabilitasi rimba dan lahan di dalam area seluas 71,3 ribu hektare dan di luar area seluas 146,6 ribu hektare, baik nan berasal dari sumber pendanaan APBN maupun pendanaan non APBN.

Sementara itu dalam satu dasawarsa terakhir, nomor rata-rata rehabilitasi rimba dan lahan seluas 230 ribu hektare per tahun dimana nomor ini dapat menjadi referensi pengurang nomor deforestasi.

(antara/isn)

[Gambas:Video CNN]