ARTICLE AD BOX
Liga 1 Putri Indonesia hingga pertengahan 2025 tetap belum menunjukkan tanda-tanda bakal segera digelar kembali.
Setelah vakum sejak 2019, publik dan para pelaku sepak bola putri terus mendesak PSSI untuk memberikan kepastian soal kelanjutan kejuaraan ini.
Dalam wawancara terbaru, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akhirnya memberikan penjelasan mengenai argumen di kembali belum terealisasinya Liga 1 Putri dan angan ke depannya.
Erick Thohir menyampaikan bahwa jumlah pemain putri nan siap berkompetisi di level liga tetap sangat terbatas.
Jika dipaksakan, pembagian tim pun menjadi susah lantaran sebagian besar pemain tetap terkonsentrasi di tim nasional. "Timnya dibagi berapa? Timnya siapa nan main? Timnya belum ada, masalahnya," ujar Erick Thohir.
PSSI saat ini memprioritaskan pembinaan usia dini. Erick menyebut sudah ada 16.000 anak wanita nan terlibat di program U-11, namun mereka tetap terlalu muda untuk langsung naik ke level liga senior.
Erick Thohir juga menyoroti bahwa belum ada cukup klub sepak bola putri nan siap berkompetisi. Semua tetap terkumpul di tim nasional, dan inisiatif pembentukan liga semestinya juga datang dari klub-klub, bukan hanya federasi.
Ia menegaskan bahwa PSSI, seperti federasi di negara lain, saat ini memang lebih konsentrasi pada penguatan tim nasional. Namun, dia memastikan bahwa pengembangan liga putri tetap menjadi bagian dari agenda PSSI, hanya saja perlu kesabaran dalam prosesnya.
Ringkasan