Suara Dari Para Peserta Piala Pertiwi All Stars 2025: Sepak Bola Putri Perlu Lebih Banyak Turnamen

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jakarta - Piala Pertiwi All Stars 2025 sudah berjalan di Supersoccer Arena, Kudus sejak Senin (7-7-2025). Ada 16 tim dari beragam wilayah nan terlibat di turnamen unik untuk anak wanita nan berumur di bawah 16 tahun itu. 

Para peserta Piala Pertiwi All Stars 2025 mendapatkan pengalaman berbobot selama berkompetensi di Kudus. Mereka mengharpkan turnamen serupa terus digelar secara rutin. 

Seperri yang disampaikan oleh asisten pembimbing All Stars Papua, Touskha Oktafia Stevelien Iba. Toushka merasa turnamen sepak bola untuk anak-anak wanita di Papua tetap sangat minim. 

Anak-anak wanita Papua baru dipersiapkan alias menjalani latihan intens ketika bakal menghadapi turnamenn seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Piala Pertiwi.

"Sekarang di sana klub unik untuk wanita sedikit, tapi mereka berasosiasi dengan SSB putra. Tidak ada turnamen unik putri, paling tunggu jika ada PON alias Piala Pertiwi saja," katanya. 

Piala Pertiwi All Stars 2025 menyajikan kesempatan bagi banyak talenta muda wanita di Indonesia. Fadilla berkedudukan besar terhadap kelolosan Sumut All Stars ke babak semifinal Piala Pertiwi All Stars 2025.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Jalan Menuju Timnas Indonesia Putri

Sementara itu pemain belakang All Stars Papua, Jullysti Dayren Gianni Matui menyatakan mimpinya untuk menjadi pesepak bola profesional. Bahkan dia juga berambisi bisa bermain untuk Timnas Indonesia Putri suatu saat nanti.

Cita-cita itu tentu bakal susah dicapai tanpa adanya kejuaraan nan berkelanjutan. Jullysti Dayren Gianni Matui pun berambisi kejuaraan untuk sepak bola wanita bisa rutin diadakan, terutama di Papua. 

"Kejuaraan khususnya di Papua itu kudu ada, kami punya tujuan untuk masusk timnas, jadi kudu terus bermain di turnamen," pintanya. 

Jam Terbang dan Pengalaman

Savaira Rizqin dari All Stars Tangerang juga mengungkapkan perihal nan sama. Ia merasa turnamen sepak bola di kotanya tetap minim. 

Kalau pun ada, jumlah peserta turnamen sepak bola putri di Tangerang juga sedikit. Lawan nan dihadapi juga itu-itu saja.

"Di Tangerang, jika ada turnamen ketemunya itu-itu saja, kami kekurangan turnamen, kudu ada kejuaraan seperti di Piala Pertiwi ini, untuk jam terbang dan pengalaman bagi kami, tandasnya.