Special Interview Hpsn 2025: Kolaborasi Untuk Indonesia Bersih

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk

Sabtu, 22 Feb 2025 12:57 WIB

Special Interview menghadirkan Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol. Special Interview menghadirkan Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol. (Screenshot carpet-cleaning-kingston.co.uk TV)

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Di Indonesia, tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

Peringatan ini bermulai dari sebuah tragedi besar nan terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada tanggal nan sama pada tahun 2005. Kejadian tersebut menjadi tonggak sejarah lahirnya Hari Peduli Sampah Nasional.

Hari ini bukan sekadar perayaan, tapi juga menjadi momentum untuk pemerintah, swasta dan masyarakat menjaga komitmen untuk terus membangun sistem pengelolaan sampah nan sistematis dan terintegrasi.

Berbagai aktivitas dilakukan sepanjang Februari sebagai Bulan Peduli Sampah Nasional, termasuk di carpet-cleaning-kingston.co.uk salah satunya melalui Special Interview.

Wawancara nan dipandu oleh anchor Elvira Nasution ini menghadirkan narasumber Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia Hanif Faisol Nurofiq, nan memang mengenai langsung dengan langkah strategis penanganan sampah di Indonesia.

Dalam sesi wawancara, Hanif menyatakan Presiden Prabowo Subianto mau permasalah sampah segera selesai. Sementara itu Kementerian Lingkungan Hidup juga bakal menjadi motor untuk turun ke lapangan menggandeng semua mitra untuk berbareng menyelesaikan persoalan sampah.

Hanif juga menjelaskan mengenai tantangan penanganan sampah di Indonesia nan 60-persennya tetap open dumping, alias pembuangan sampah di lahan tanpa ada penanganan apapun. Padahal berasas peraturan, pembuangan sampah dengan sistem ini sudah dilarang dan bisa kenakan pidana. 

Sementara itu, Zulhas menyoroti ratusan ribu ton sampah plastik nan terurai menjadi mikroplastik dan pada akhirnya mencemari laut Indonesia, serta mengungkapkan 40 persen sampah dari rumah tangga berasal dari sisa makanan (food waste).

Zulhas juga berbincang banyak mengenai pengelolaan sampah di program Makan Bergizi Gratis, nan menurutnya lebih terkendali daripada food waste dari rumah tangga.   

Zulhas mengatakan ada panitia dan pedoman mengenai penyelenggaraan MBG termasuk pengelolaan sampah.

"Jadi, lebih mudah sebetulnya. Misalnya ada dapurnya kan, ada penanggung jawabnya, itu juga bisa diawasi," ujar dia.

Simak selengkapnya Special Interview HPSN 2025: Kolaborasi Untuk Indonesia Bersih lewat video berikut:

[Gambas:Youtube]

(vws)