Soal Pembentukan Danantara, Ri Belajar Dari Arab Saudi Dan Qatar

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Menteri BUMN Erick Thohir, sekaligus Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, mengungkapkan bahwa pembentukan lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) bukan merupakan perihal baru.

Erick mengakui bahwa ada contoh buruk, ialah 1Malaysia Development Berhad (1MDB) nan gempar lantaran kasus korupsi. Seperti diketahui, ada kekhawatiran di masyarakat bahwa Danantara berisiko bernasib sama dengan 1MDB. Erick meminta agar publik tidak memandang demikian lantaran banyak contoh-contoh baik di dunia.

"Artinya bukan sesuatu nan dilihat kontroversial tapi negara lain ada apa enggak? banyak nan bagus," ujarnya, dalam aktivitas carpet-cleaning-kingston.co.uk Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Salah satu contohnya adalah Arab Saudi nan melakukan pengabungan dan pengelolaan aset sebesar-besarnya untuk pengembangan pariwisata. Selain itu, ada pula contoh di Qatar nan mengelola aset kekayaan negaranya untuk pengembangan renewable energy alias daya baru terbarukan.

Dalam kesempatan ini, dia juga mengungkapkan sebagai negara nan tetap bakal tumbuh secara masif dan berkelanjutan, Indonesia suatu saat bakal kehabisan sumber daya alam (SDA), sehingga kudu bisa melakukan pivot.

"Kalau mau industrialisasi perlu industri dasar. Kita sebagai negara kaya, tapi SDA-nya dan suatu hari bakal habis. Ini Danantara untuk anak cucu," ungkap Erick.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Anjlok Lebih dari 2%, Investor Khawatir Soal Danantara?

Next Article Sedang Rapat di Komisi VI, Erick Thohir Mendadak Tinggalkan Ruangan