Siapkan Teknologi Baru, Artajasa Dukung Industri Sistem Pembayaran

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) sebagai penyedia prasarana sistem pembayaran elektronis di Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong digitalisasi di sektor keuangan.

President Director Artajasa, Armand Hermawan mengatakan, perihal tersebut dilakukan pihaknya sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem pembayaran nan andal dan kondusif di Indonesia. Untuk itu lanjut Armand, pihaknya tidak segan untuk melakukan penemuan dan juga kerja sama dengan beragam pihak dalam menghadirkan teknologi baru untuk mendukung sektor jasa keuangan.

"Artajasa selalu siap mendukung, bank, fintech dan siapapun. Kita tidak bisa tumbuh sendiri dan bakal tumbuh berbareng dengan finetch, gopay, bank, bpd dan lain-lain. Saat ini atm berbareng telah konek, 500 link provider, convicence store, logistik, BPJS kesehatan dan lain-lain," kata Armand dalam Digital Economic Forum dengan tema "Digital Innovation in Finance For Rapid and Sustainable Economic Growth," Selasa, (25/2/2025).

Ia mengungkapkan, selama 25 tahun ini perkembangan teknologi digital sangat cepat. Hal terlihat dari sistem pembayaran alias transaksi di industri jasa keuangan. Di mana tahun 90an ATM sangat diandalkan untuk transaksi keuangan, sekarang pergeseran telah terjadi dengan adanya mesin EDC, Internet Banking, Emoney, hingga QRIS.

Seperti diketahui, pada masa kini, masyarakat senantiasa mengandalkan platform finansial digital untuk melakukan beragam aktivitas keuangan, mulai dari transaksi, menabung, hingga berinvestasi. Masyarakat juga melakukan transaksi digital di nyaris semua kesempatan dan tempat baik di ritel modern maupun pedagang kaki lima.

Didukung oleh sistem pembayaran nan aman, lancar, dan andal, nilai transaksi digital di Indonesia meningkat pesat. Bank Indonesia mencatat pembayaran digital pada 2024 mencapai 34,5 miliar transaksi alias tumbuh 36,1% secara tahunan (year on year/yoy).

Secara spesifik, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sistem pembayaran QRIS nan tumbuh 186% yoy menjadi 689,07 juta transaksi. Adapun jumlah pengguna QRIS hingga November 2024 telah mencapai 55,02 juta dan jumlah merchant mencapai 35,1 juta, nan mana sebagian besar adalah merchant UMKM.

"Selanjutnya nan bakal datang Biometric Paymen. Artajasa bakal selalu siap mendukung bank, fintech dan siapapun dengan menyiapkan prasarana nan mendukung, upaya switching, bersama, payment service, berbareng Indosat group dan lainnya bakal kita launching," jelasnya.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Gara-Gara Trump, Dunia Masih Wait and See

Next Article Digugat AS, Begini Cara Licik Visa Monopoli Pasar Kartu Debit