ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk
Minggu, 23 Feb 2025 17:30 WIB

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Ketua Majelis Tinggi Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bercerita tak pernah menggunakan Istana Kepresidenan ketika berjumpa dengan para ketua umum partai politik saat tetap menjabat sebagai presiden RI 2004-2014.
"Dengan para ketua partai, tidak mungkin saya gunakan Istana. Biar steril, saya gunakan tempat ini [Puri Cikeas], di sini," kata SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2).
Tak hanya itu, SBY juga bercerita sempat melakukan lobi dengan bumi upaya ketika krisis ekonomi melanda tahun 2008 lampau di kediaman pribadinya di Cikeas. Kala itu, dia berambisi bumi upaya tak melakukan kebijakan PHK lantaran bakal banyak lagi rakyat nan sengsara.
Alhasil, dia memutuskan untuk memberikan insentif fiskal bagi para pengusaha agar tak melakukan PHK.
"Oke, saya kasih insentif fiskal. Menteri Keuangan kasih. nan krusial jangan PHK. Di sini. Ketika nilai minyak goreng up and down, masyarakat menjerit, saya undang pengusaha minyak goreng di sini. Saya bantu insentif fiskal, Tapi harganya jangan meroket. Setuju, win-win," kata dia.
Tak hanya itu, SBY juga mengatakan pernah memutuskan ketua MPR tahun 2009 dan 2014 di salah satu ruangan di kediamannya di Cikeas. Pada 2009, dia mengatakan para ketua parpol bermufakat memilih Taufik Kiemas menjadi Ketua MPR. Kemudian pada 2014 para Ketua parpol juga bermufakat mendukung Zulkifli Hasan.
"Saya bilang, Bismillah kita dukung Pak Taufik Kiemas, 'Bapak, benar? Begitu?' Ya. Saya mau politik jangan terlalu terpolarisasi. Why not? Di ruangan ini, akhirnya semua partai politik mendukung dan aklamasi," kata dia.
"Zulkifli Hasan sebetulnya, dulu ada sesuatu nan kurang kondusif lah secara keamanan. Saya undang di sini 'Pak Zul mewakili koalisi Anda ketua MPR.' Didukung oleh semua," tambahnya.
(dal/rzr)
[Gambas:Video CNN]