Ramai Seruan Tarik Dana, Bank Mandiri (bmri) Buka Suara

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) buka bunyi mengenai ramainya seruan untuk menarik duit dari bank-bank nan dikelola oleh BUMN. Seruan ini mencuat usai pemerintah mengumumkan bakal segera meluncurkan badan pengelola investasi, ialah Danantara.

Corporate Secretary BMRI M. Ashidiq Iswara menegaskan bahwa kondisi finansial dan esensial upaya bank pelat merah itu berada dalam keadaan nan solid dan aman. "Oleh lantaran itu pengguna serta pemangku kepentingan tidak perlu merasa khawatir," kata Ashidiq dalam keterangannya kepada carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jumat (21/2/2025).

Ia kemudian membeberkan bukti dari ketahanan dan stabilitas finansial Bank Mandiri. Antara lain komitmen terhadap Tata Kelola Perbankan nan Baik. Bank Mandiri berkomitmen untuk menjalankan operasional upaya berasas prinsip Good Corporate Governance (GCG) nan diawasi ketat oleh regulator ialah Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta menerapkan praktik perbankan terbaik nan berorientasi pada perlindungan kepentingan pengguna dan stabilitas sistem finansial nasional.

"Dalam perihal ini, Bank Mandiri menegaskan bahwa biaya pengguna tetap kondusif dan tidak mengenai dengan aktivitas investasi nan dilakukan oleh BPI Danantara," ujar Ashidiq.

Kemudian dia memaparkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri nan konsisten sepanjang tahun 2024, secara bank-only nan didukung oleh peningkatan biaya murah alias Current Account Savings Account (CASA). Hingga akhir 2024, DPK mengalami kenaikan sebesar 6,82% secara year on year (YoY) menjadi Rp 1.327 triliun, nan didorong oleh pertumbuhan giro dan tabungan. Porsi CASA juga meningkat, mencapai 80,3% dari total DPK. Pada Januari 2025, DPK secara bank only tetap menunjukkan tren pertumbuhan dua digit secara tahunan.

Ashidiq melanjutkan likuiditas Bank Mandiri berada pada tingkat nan optimal, sebagaimana tercermin dalam beragam parameter finansial utama. Sepanjang tahun 2024, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) tercatat sebesar 94,8%, mencerminkan keahlian bank dalam menyalurkan angsuran secara sehat. Selain itu, Loan to Funding Ratio (LFR) mencapai 82,9% secara konsolidasi, menunjukkan keseimbangan nan baik antara penghimpunan biaya dan penyaluran kredit. Likuiditas bank juga semakin diperkuat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) nan berada di level 141%, serta Net Stable Funding Ratio (NSFR) nan mencapai 109% pada akhir tahun 2024.

"Pencapaian ini mencerminkan strategi pengelolaan likuiditas nan efektif, memastikan ketahanan bank dalam menghadapi dinamika pasar serta tetap memenuhi kebutuhan pengguna dan pemangku kepentingan," ucap Ashidiq.

Lalu, Bank Mandiri terus menjaga kualitas asetnya dengan baik, sebagaimana tercermin dari perbaikan rasio Non-Performing Loan (NPL). Pada akhir tahun 2024, rasio NPL gross secara bank only mengalami penurunan menjadi 0,97% dari 1,02% pada tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio NPL net juga menunjukkan tren positif dengan membaik menjadi 0,33% per Desember 2024.

"Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi pengelolaan akibat angsuran nan diterapkan oleh Bank Mandiri, nan berkomitmen untuk menjaga kualitas portofolio angsuran serta memastikan stabilitas finansial nan berkelanjutan," ujar Ashidiq.

Berikutnya, Ashidiq mengatakan Bank Mandiri mempunyai komitmen dalam penyaluran kredit, secara bank-only sebesar Rp 1.310,8 triliun, tumbuh 20,7% (YoY). Pertumbuhan angsuran ini terutama didukung oleh segmen wholesale nan mencatatkan peningkatan sebesar 25,5% (YoY) menjadi Rp 913,3 triliun. Selain itu, angsuran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga mengalami pertumbuhan 6% (YoY) menjadi Rp 135 triliun, menunjukkan komitmen bank dalam mendukung pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan.

Terakhir, Bank Mandiri terus menjadi bank dengan aset terbesar. Hingga akhir Desember 2024, total aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp 2.427 triliun, tumbuh 11,6% secara YoY. Pencapaian ini menjadi bukti nyata dari konsistensi dan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat industri finansial serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

"Melalui pencapaian-pencapaian tersebut, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus menjaga keahlian nan berkepanjangan serta memberikan nilai tambah nan optimal bagi pengguna dan masyarakat. Kami percaya bahwa stabilitas dan kepercayaan nan terus terjaga bakal mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta kesejahteraan masyarakat Indonesia," ucap Ashidiq.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bank Mandiri Cetak Laba Rp55,78 Triliun Sepanjang 2024

Next Article Upaya Bank Mandiri Dukung Ketahanan Pangan