Pssi Upgrade Wasit Jelang Kompetisi 2025/2026: Instruktur Teknis Fifa Pun Didatangkan

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jakarta - Jelang bergulirnya musim baru I-League 2025/2026, khususnya BRI Super League untuk Liga 1 pada 8 Agustus mendatang, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyelenggarakan FIFA MA Course Super League di Bogor, Jawa Barat, pada 12–16 Juli 2025.

Kegiatan ini diikuti 31 wasit dan 46 asisten wasit nan dipilih berasas performa mereka selama musim lalu. Menurut Yoshimi Ogawa selaku wakil komite wasit PSSI, terdapat peningkatan substansi dibandingkan tahun sebelumnya.

Salah satunya, sesi spesial berbareng Subkhiddin Mohd Salleh. Sosok tersebut merupakan pembimbing teknis FIFA nan turut membimbing wasit hingga semifinal Piala Dunia Antarklub 2025 nan baru saja dilangsungkan di Amerika Serikat.

Sesi ini memberikan wawasan langsung tentang standar dan ekspektasi wasit di kancah global, nan sekarang menjadi referensi dalam penyelenggaraan Super League.

“Kursus kali ini menjadi fondasi krusial untuk menciptakan wasit nan lebih disiplin dan berbobot tinggi. Kami mau setiap pengambilan keputusan di lapangan mempunyai standar internasional,” ujar Ogawa di Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Pemain berdarah Indonesia, Jordi Amat, resmi memulai babak baru berbareng Persija dengan menjalani sesi latihan perdananya. Berbekal pengalaman dari La Liga, dia siap berkontribusi besar di BRI Super League 2025/2026.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Peningkatan Fisik dan Mental

Lebih lanjut, Yoshimi Ogawa percaya melalui training ini, para wasit Indonesia bakal menunjukkan peningkatan signifikan, baik secara teknis maupun mental.

Yoshimi Ogawa juga menyampaikan pertimbangan positif terhadap perkembangan para wasit Indonesia. Meski tetap banyak kekurangan, perkembangan mereka tetap layak diberi pujian. 

“Meskipun kesalahan perseorangan tetap terjadi, kami memandang adanya perubahan sikap, mereka sekarang bisa mendisiplinkan diri sendiri. Ini adalah kemajuan besar. Mengobarkan semangat ‘Dengan Disiplin Diri, Segala Sesuatu Mungkin Terjadi', kami percaya kualitas perwasitan bakal semakin kukuh,” tambahnya.

Era Baru

Liga ahli Indonesia siap memulai era baru. Perubahan nan paling terasa adalah soal nama dari kejuaraan itu sendiri. Tidak ada lagi Liga 1 alias Liga 2, adanya BRI Super League dan Pegadaian Championship.

Regulasi pemain asing pun semakin longgar. Misalnya di BRI Super League 2025/2026, setiap tim bisa mendaftarkan 11 pemain asing, tetapi hanya delapan nan bisa masuk daftar susunan pemain.