ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menyatakan bahwa proyek pembangunan Terminal Kalibaru Tahap 1B di Pelabuhan Tanjung Priok terus menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga saat ini, realisasi progres pembangunan bentuk proyek tersebut telah mencapai 75%.
Proyek dengan nilai perjanjian sebesar Rp 3,83 triliun ini bermaksud untuk memperkuat peran Pelabuhan Tanjung Priok sebagai gerbang utama pengedaran ekspor dan impor di Indonesia. Lantaran posisinya nan strategis dan terhubung dengan beragam pelabuhan lain, pengembangan area pelabuhan menjadi prioritas untuk mengakomodasi peningkatan volume kargo dan logistik serta meningkatkan pelayanan bongkar muat.
Dalam perjanjian Pekerjaan Terminal Kalibaru Tahap 1B, PTPP menggarap sejumlah lingkup pekerjaan strategis. Di antaranya adalah reklamasi dan perbaikan tanah pada area Terminal Petikemas 2 (CT2), Inner Port Road, dan Reserved Area.
Sementara pembangunan struktur dermaga CT2 sepanjang 800 meter, dermaga CT3 sepanjang 150 meter, pengerukan kolam dermaga CT2, pembangunan breakwater, serta penggunaan teknologi inovatif seperti metode Vacuum Preloading dan drone LIDAR untuk mempercepat penyelenggaraan serta memastikan kecermatan pekerjaan reklamasi.
Sebagai informasi, Vacuum Preloading Method adalah solusi untuk memperbaiki lapisan tanah lunak (very soft soil) guna menjamin stabilitas struktur. Penggunaan material hasil pengerukan sebagai bahan reklamasi ditujukam untuk mendukung prinsip bangunan berkelanjutan. Selain itu, proyek ini menggunakan teknologi BIM (Building Information Modeling) dan Drone LIDAR untuk pengukuran topografi dan volume reklamasi secara presisi. Kemudian, terdapat pemanfaatan semen slag alias hasil limbah pengolahan baja dalam metode Deep Soil Mixing sebagai bagian dari green construction.
Salah satu perihal nan menarik mengenai penerapan teknologi dari proyek ini adalah tiang pancang baja berdiameter 2 meter dengan panjang 50 meter, nan merupakan tiang terbesar dan terpanjang di Indonesia, tanpa sambungan dari Cilegon ke Priok.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia, Arif Suhartono mengapresiasi pekerjaan proyek terminal Kalibaru tersebut. Pengerjaan proyek ini dilakukan secara optimal.
"Kualitas pekerjaan rapi dan bagus, agar tetap menjaga kualitas dan waktu pekerjaan sesuai nan ditetapkan," ujar Arif dalam keterangan resminya, Kamis (27/2/2025).
Dia melanjutkan, melalui sinergi nan kuat dan penemuan teknologi, pihaknya optimis proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan faedah besar bagi masyarakat serta meningkatkan daya saing Pelabuhan Tanjung Priok di kancah internasional. Tak hanya itu, proyek ini juga mempunyai sejumlah karakter nan menjadikannya sebagai salah satu pembangunan pelabuhan modern terbesar di Indonesia.
Sementara itu, Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo menjelaskan, material lumpur dimanfaatkan sebagai bahan pembentuk area baru dalam penyelenggaraan reklamasi.
"Kegiatan penyelenggaraan reklamasi pada proyek ini memanfaatkan material lumpur hasil pengerukan untuk membentuk area baru seluas 260 hektare, serta perbaikan tanah pada area seluas 100 hektare menggunakan metode Vacuum Preloading," tandas Joko.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Anjlok Parah & Melemah Lebih Dari 2% ke Level 6.400-an
Next Article Proyek Tol Trans Sumatera Garapan PTPP Diresmikan Jokowi