Pramono: Orang Kaya Tambah Kaya Di Jakarta

Sedang Trending 21 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk

Rabu, 30 Jul 2025 19:16 WIB

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan gini ratio meningkat, menunjukkan orang kaya semakin kaya di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan gini ratio Jakarta meningkat berdasar info Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru. (carpet-cleaning-kingston.co.uk/Yogi Anugrah)

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan gini ratio Jakarta meningkat berdasar info Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru.

Menurutnya, info itu menunjukkan orang kaya di Jakarta semakin kaya.

"Dari semua parameter sebenarnya nan kita mengalami kenaikan itu gini ratio. Jadi bukan orang miskinnya bertambah, tetapi memang orang kayanya tambah kaya di Jakarta ini," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/7).

Pramono mengatakan kejadian kenaikan gini ratio ini sudah terlihat sejak pandemi Covid-19.

Oleh lantaran itu, pemerintah terus menyalurkan program support sosial (bansos) kepada penduduk nan membutuhkan.

"Bantalan untuk masyarakat tidak bisa itu terus-menerus kami lakukan. Kalau dilihat nan dibagikan, baik itu Kartu Jakarta Pintar, Jakarta Sehat, lansia, difabel, enggak ada lah nan seperti Jakarta," kata dia.

Mengutip Antara, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ratio gini di Jakarta sebesar 0,441 pada Maret 2025, naik dibandingkan September 2024 sebesar 0,431.

"Ini berfaedah ada gap pengeluaran masyarakat kelas atas dan kelas bawah semakin lebar," kata Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Jumat.

Hasanudin mengatakan ketimpangan pengeluaran masyarakat kelas atas dan kelas bawah nan semakin lebar ini menandakan faedah pertumbuhan ekonomi di ibu kota belum merata di semua golongan masyarakat.

Distribusi pengeluaran masyarakat Maret 2025 menunjukkan golongan pengeluaran 40 persen terbawah mengalami penurunan sebesar 0,03 persen poin menjadi sebesar 16,12 persen dibandingkan September 2024 (16,15 persen).

Sementara untuk golongan 20 persen teratas (penduduk kelas atas) ada kenaikan 1,01 persen dari semula 51,14 persen pada September 2024 menjadi 52,45 persen pada Maret 2025.

Menurut kategori Bank Dunia, nomor ini menunjukkan ketimpangan pengeluaran masyarakat di DKI Jakarta tetap berada pada kategori ketimpangan sedang.

(fra/yoa/fra)

[Gambas:Video CNN]