Polisi Periksa Pemimpin Aliran Tambah Rukun Islam Jadi 11 Di Maros

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Makassar, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Polisi memeriksa Patta Bau (56), pemimpin aliran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, nan diduga menyimpang setelah menambahkan rukun Islam menjadi 11.

Makmur menjelaskan bahwa pemimpin aliran tersebut, Patta Pau telah dipanggil pada Oktober 2024, tapi tidak hadir. Patta Pau baru datang datang kala pemanggilan kedua, berbareng pihak pemerintah kabupaten dan MUI Maros.

"Laporannya sudah lama. Kami tetap lakukan penyelidikan, lantaran masuk dalam ranah Kesbangpol. Ternyata aliran ini memang tidak dibenarkan," kata Kapolsek Tompobulu AKP Makmur kepada wartawan, Rabu (5/3).

"Jadi dia dipanggil dua kali. Di panggilan kedua dia hadir, saat itu kami juga hadirkan MUI dan dari Kesbangpol Maros," ungkapnya.

Berdasarkan hasil pertemuan itu, kata Makmur, Patta Bau membikin pernyataan tidak bakal lagi menyebarkan ajarannya tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Sedangkan pihak Pemkab Maros menyatakan aliran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa dianggap menyimpang.

"Dia berjanji tidak tidak bakal melanjutkan kegiatannya, lantaran Kesbangpol menganggap ajarannya menyimpang," jelasnya.

Pemeriksaan dilakukan setelah aliran Panggissengana Tarekat Ana' Loloa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mendapat sorotan lantaran diduga sesat.

Ajaran tersebut menambahkan rukun Islam menjadi 11 dan pengikutnya wajib membeli barang pusaka sebagai syarat masuk surga.

"Rukun Islamnya ada 11, kemudian kudu beli pusaka untuk dipakai selama kelak di akhirat," kata Kepala BPD Bonto-bonto, Marzuki, kepada wartawan, Selasa (4/3).

Para pengikut aliran nan berada di Dusun Bonto-bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, mewajibkan untuk menunaikan ibadah haji di tempat lain, bukan di Mekkah.

"Kalau ibadah haji di tanah suci tidak sah selain ke tanah gunung Bawakaraeng," ujarnya.

Marzuki menjelaskan bahwa para pengikut dilarang membangun rumah, "Karena alasannya mau hariakhir dan uangnya untuk dibeli pusaka."

(chri/mir)