Piala Presiden 2025: Ketika Sepak Bola, Ekonomi Rakyat, Dan Mimpi Bertemu

Sedang Trending 12 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jakarta - Piala Presiden 2025 bakal berhujung dalam hitungan jam ke depan. Meski tidak berjalan lama, turnamen pramusim itu meninggalkan kesan bagi banyak pihak.

Diikuti oleh enam klub nan terdiri dari Persib Bandung, Dewa United, Arema FC, Liga Indonesia All-Star, Oxford United, dan Port FC, Piala Presiden 2025 digelar di Jakarta dan Bandung pada 6-13 Juli 2025.

Dua tim telah gugur di penyisihan grup. Keduanya adalah Persib dan Arema FC. Dua kesebelasan lainnya, Liga Indonesia All-Star dan Dewa United, sedang memperebutkan tempat ketiga Piala Presiden 2025.

Sementara dua klub sisanya, Oxford United dari Inggris dan Port FC dari Thailand, bakal bersaing untuk membawa pulang trofi turnamen paling bergengsi di Tanah Air tersebut.

"Turnamen ini diisi oleh pertandingan nan berkualitas. Adanya dua slot klub asing nan ikut memberikan gambaran kualitasnya dan juga sejauh mana kita bisa bandingkan satu-satu," ujar Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2025, Arya Sinulingga, kepada carpet-cleaning-kingston.co.uk di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung, pada Sabtu (12/7/2025).

"Pemain-pemain lokal kita seperti Liga Indonesia All-Star itu bisa bertanding dengan pemain-pemain asing juga. Jadi, mereka mendapatkan pengalaman berbobot itu dari segi pertandingan. Pemain juga mendapatkan seperti itu," jelasnya.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Hiburan SSB

Piala Presiden 2025 juga menjadi intermezo bagi siswa-siswi SSB nan sedang libur sekolah. Anak-anak masa depak sepak bola Indonesia itu dapat merasakan atmosfir keseruannya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, dan SJH.

"Kami juga sangat-sangat peduli dengan nan namanya pemilihan usia muda. Sehingga baik SUGBK maupun nan SJH ini, anak-anak SSB kami berikan kesempatan untuk bisa ikut menonton," ucap Arya.

"Selama ini, mereka hanya bisa menonton lewat televisi. Sekarang mereka masuk ke stadion. Banyak orang tua cerita jika mereka tidak pernah memandang stadion, apalagi nonton di stadion. Hanya bisa memandang pemain hanya lewat televisi."

"Nah, ini mereka dapat ke stadion, masuk stadion, lenyap itu juga memandang pujaan mereka. Ini kami harapkan ada rasa pengalaman memandang langsung."

"Sehingga anak-anak SSB kita ini mempunyai cita-cita lebih besar dengan sepak bola dan itu membikin mereka makin mencintai sepak bola dan itu nan kami harapkan sehingga kita bakal mempunyai stok-stok pemain nan bagus-bagus ke depannya," imbuh Arya.

Roda Ekonomi Berputar

Piala Presiden 2025 juga membikin roda ekonomi makin berputar, terutama untuk UMKM di wilayah sekitar. Arya menjelaskan bahwa pelaku upaya mini turut mendapatkan rezeki.

"Di sisi lain, UMKM juga baik di Jakarta maupun di Bandung, ada sekitar 110 UMKM di Bandung, di Jakarta 100. penjualan mereka rata-rata tiap harinya bisa mencapai Rp2-5 juta setiap UMKM," terang Arya.

"Jadi bagi UMKM ini bagus banget perkembangannya. Mereka bilang, jika setiap ada pertandingan UMKM diberikan kesempatan seperti ini, mereka sangat beruntung. Jadi mereka memandang bahwa pelakus ini memberikan ruang bagi UMKM bisa berdagang di sebuah area-area pertandingan sepak bola."

"Jadi sepak bola bukan hanya suatu tontonan, tapi rupanya bisa meningkatkan pendapatan mereka secara ekonomi untuk UMKM kita," kata Arya.

Animo Penonton

Arya juga puas dengan kehadiran penonton di Piala Presiden 2025. Upacara pembukaan nan mempertemukan Oxford United kontra Liga Indonesia All-Star di SUGBK pada 6 Juli 2025 menyedot 41.026 orang.

Sementara, ketika Persib bermain di SJH melawan Port FC pada 6 Juli 2025 dan Dewa United pada dua hari berselang, total pendukungnya mencapai 39.363 fans.

"Dari segi penonton juga, kita tahu kemarin di Jakarta kondisi hujan lebat, apalagi banjir di beberapa letak dekat SUGBK itu tidak menghalangi penonton datang sampai mencapai 40 ribu orang," ungkap Arya.

"Bayangkan jika misalnya tidak mungkin bisa lebih besar lagi. Di Bandung juga rata-rata tiga pertandingan, dua pertandingan full. Orang mengatakan bahwa ini mungkin Persib, oke, tapi pertandingan kemarin juga bisa mencapai 9 ribu lebih, artinya 50 persen."

"Kemudian dari sisi perwasitan juga bagus ya. Kami memakai wasit asing dan juga lokal, bisa membikin adil. Mudah-mudahan ini menjadi pramusim bagi klub-klub kita agar mereka semakin baik dalam menuju musim depan," ujar Arya.