ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk, Bandung - Turnamen Piala Presiden 2025 bukan hanya menjadi panggung tindakan para pemain sepak bola, tetapi juga motor penggerak ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Ketua Steering Committee (SC), Maruarar Sirait, menegaskan pentingnya akibat positif dari arena ini bagi rakyat.
"Yang kami harapkan bukan hanya tontonan nan seru, tapi ekonomi penduduk juga bergerak. Dan sportivitas tetap terjaga," ujar Maruarar Sirait dalam sesi konvensi pers semifinal dan final Piala Presiden 2025 di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (11/7/2025).
Yang menarik, tahun ini untuk pertama kalinya dua klub luar negeri turut meramaikan kejuaraan ialah Oxford FC dari Inggris dan Port FC dari Thailand. Bahkan, keduanya sukses menembus babak final nan bakal digelar akhir pekan ini.
"Doakan tahun depan bisa lebih meriah lagi, siapa tahu makin banyak klub internasional nan ikut," tambah Ara sapaan berkawan Maruarar Sirait optimistis.
Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Antusiasme Masyarakat Tinggi, Penonton Membludak
Ara juga menyoroti sambutan luar biasa dari masyarakat. Ribuan penonton memadati stadion, baik saat laga digelar di Si Jalak Harupat maupun sebelumnya di Stadion GBK, Jakarta.
"Antusiasme ini jadi bukti bahwa Piala Presiden bukan sekadar turnamen, tapi intermezo nan ditunggu-tunggu masyarakat," katanya.
Sementara itu, Director Surya Citra Media (SCM), Harsiwi Achmad, menyebut babak akhir turnamen tahun ini penuh kejutan. Untuk pertama kalinya, partai final mempertemukan dua klub asing, Oxford FC melawan Port FC.
"Ini sejarah baru. Final kali ini betul-betul punya nuansa internasional," ucap Harsiwi Achmad.
Tak hanya final, perebutan posisi ketiga pun dipastikan seru. Indonesia All-Star bakal menghadapi Dewa United, dua tim dengan performa apik sepanjang turnamen.
Menurut Harsiwi, meski hanya diikuti enam tim dengan delapan pertandingan, Piala Presiden 2025 sukses masuk dalam 20 program televisi terpopuler sejak 6–11 Juli. Ini menjadi bukti nyata bahwa turnamen pra-musim ini sangat dinantikan.
"Ini adalah pre-season paling besar di Indonesia. Dan kali ini, performa audiensinya tertinggi sepanjang tujuh tahun penyelenggaraan," jelasnya.
KDM: Persib Bukan Kalah, Tapi Menghormati Tamu
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut angkat suara. Ia menanggapi kegagalan Persib Bandung melaju ke final bukan sebagai kekalahan semata, melainkan corak penghormatan tuan rumah kepada tim tamu.
“Persib tidak masuk final bukan lantaran tidak hebat, tapi lantaran mau memberikan kebahagiaan kepada tamu-tamu. Tuan rumah nan baik adalah nan membahagiakan semua tamunya,” ujarnya dengan nada bercanda, namun penuh makna.
Dedi juga menyambut positif turnamen ini sebagai intermezo berkualitas, terlebih saat musim libur sekolah. “Anak-anak bisa menyaksikan pertandingan penuh teknik dan sportivitas. Ini tontonan edukatif juga,” katanya.
Dampak Nyata untuk Ekonomi Lokal
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5256776/original/064926400_1750253939-Piala_Presiden_-_Ilustrasi_Logo_Piala_Presiden_2025_copy.jpg)
Tak hanya jadi hiburan, Piala Presiden 2025 juga memberi akibat nyata bagi ekonomi lokal. Dari pedagang kaki lima hingga ojek, semua merasakan manfaat.
“Penjual makanan laris, ojek ramai penumpang, tukang sapu kebagian kerjaan, tiket laku keras, semua ikut kebagian rezeki,” ujar KDM sapaan akrabnya.
Orang nomor satu di Jawa Barat ini menyebut bahwa sukses turnamen ini sebagai hasil sinergi semua pihak, termasuk kontribusi besar dari Ketua SC, OC, dan Presiden RI, Prabowo Subianto, demi kebahagiaan rakyat.