Persik Jatuh Dan Tertimpa Tangga Di Bri Liga 1: Terusir Dari Kediri Di Fase Akhir Dan Berharap Hoki Stadion Soeprijadi

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Kediri - Seperti peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga, bagian kelam kudu dialami Persik Kediri pada akhir putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025. Saat performa merosot drastis, Macan Putih terpaksa hijrah dari Stadion Brawijaya ke Stadion Soeprijadi Kota Blitar.

Biang keladinya adalah akomodasi kandang di Kota Kediri nan dinilai PT LIB tak layak menggelar lanjutan musim ini. Kendala pertama adalah drainase jelek menyebabkan lapangan becek saat hujan deras.

Masalah kedua nan tak kalah krusial adalah daya listrik nan minim membikin lampu padam ketika permainan sedang berjalan. Dari sisi broadcasting, kurangnya penerangan ini membikin tayangan di layar televisi pun tak lezat dinikmati.

Panpel dan manajemen Persik Kediri pun mengambil kebijakan bakal menyewa Stadion Soeprijadi untuk menjamu PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Borneo FC Samarinda. Sedangkan laga Persik kontra Persebaya tak diizinkan dihelat di Blitar, lantaran disinyalir rawan terjadi kerusuhan.

Padahal Ketua Panpel Persik, Tri Widodo, telah memutuskan pula semua sisa jatah kandang dilaksanakan tanpa penonton dari pihak tuan rumah dan tim tamu.

"Sebagai perwakilan manajemen, saya pikir Persik pasti mengalami kerugian besar pada akhir musim ini. Selain biaya sewa dan penyelenggaraan pertandingan mahal, kami kudu rela tak dapat pemasukan dari tiket penonton," katanya.

Berita video pemain Persija Jakarta, nan juga mengoleksi 16 gol, Gustavo Almeida berkomentar soal peta persaingan Top Skor BRI Liga 1 2024/2025 nan didominasi oleh pemain Brasil.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Harus Bekerja Keras untuk Meraih Poin

Meski secara teknis permainan tim bukan ranah Panpel, tapi Widodo juga berambisi tim pembimbing dan para pemain Persik kudu kerja keras meraup poin sebanyak mungkin di partai kandang.

Hingga pekan ke-26, Ze Valente dkk. tetap berkutat di urutan duabelas dengan poin 34. Jika empat duel kandang bisa menang, posisi Persik di klasemen akhir sudah aman.

Namun, jika ada dua pertandingan nan dijalani Persik berakhir dengan kekalahan, maka perjuangan pasukan Marcelo Rospide sangat berat berada di atas area merah degradasi.

"Tensi pertandingan akhir musim sangat ketat. Dari kalkulasi, posisi Persik belum aman. Tim-tim papan bawah juga terus berjuang menghindari ancaman degradasi. Segala kemungkinan tetap bisa terjadi bagi semua tim," ujarnya.

Kenangan Buruk di Blitar

Ironisnya, Persik Kediri punya kenangan jelek bermain di Stadion Soeprijadi. Pada Liga 2 2017 silam, Persik nan saat itu dilatih almarhum Bejo Sugiantoro dijegal PSBK Blitar.

Akibatnya, mereka kudu berkompetensi pada babak play-off di Sidoarjo. Sialnya, Persik pun kandas menyelamatkan diri dan kudu terdegradasi ke Liga 3 2018.

"Persik memang punya pengalaman kurang baik dengan Stadion Soeprijadi. Semoga kenangan pahit itu tak terulang musim ini. Makanya dengan situasi saat ini, semua komponen tim kudu bekerja esktrakeras agar Persik bangkit kembali," tuturnya.