Pengakuan Pasien Diduga Korban Pelecehan Seksual Dokter Di Garut

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bandung, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Korban master kandungan nan viral melakukan pelecehan seksual terhadap pasien di Kabupaten Garut buka suara.

Korban nan tak mau disebut namanya itu mengaku menjadi pasien dari master nan berjulukan Iril Firdaus. Adapun pelecehan nan dilakukan master tersebut terjadi pada tahun 2023, saat dia mengandung anak pertamanya.

"Yang saya alami, sama dengan video nan viral sekarang," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (15/4).

Dia mengatakan, setelah beberapa kali berobat, dia hanya satu kali mendapatkan perlakuan pelecehan seksual dari master tersebut.

Ia kemudian mengakui tidak langsung melawan alias memberontak saat master tersebut melakukan pelecehan seksual. Pasalnya, dia merasa tertekan dan takut saat master tersebut melakukan pelecehan.

"Enggak, engak bisa meronta soalnya takut banget, takut salah ya. Takutnya emang gitu langkah periksanya. Malah saya langsung cerita dan kata suami saya juga gitu. Kayaknya itu periksanya kayak gitu tetap positive thinking kita berdua itu," ungkapnya.

Menurutnya, dia dan suaminya mempercayai master tersebut, lantaran master nan dimaksud merupakan ahli Obgyn atau kandungan.

"Spesialis Obgyn apa gitu kak dia itu makanya saya berani banget kontrol tiap bulan sama beliau," katanya.

Sepengetahuan dia, master itu bekerja di dua tempat. Pertama di sebuah rumah sakit dan kedua di sebuah klinik. Dia menambahkan pelecehan seksual ini membuatnya  tetap mengalami trauma berat. Ia berambisi master tersebut dapat diberikan norma nan berat.

"(Hukumannya) Harus sebanding sama trauma-trauma korban. Kasihan sama mental malah sampe sekarang saya trauma berat," katanya.

Dokter pelaku pelecehan seksual itu sudah ditangkap polisi. Penangkapan dikonfirmasi oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan kepada wartawan, Selasa (15/4).

Ia hanya mengatakan jumlah korban pelecehan nan tercatat saat ini telah bertambah menjadi 2 orang. 

"Sementara saat ini ada 2 korban. Konfirmasi langsung ke Polres Garut ya," tuturnya.

Korban dua orang itu belum termasuk korban nan diwawancara CNNIndonesia.com. Korban ini mengaku belum melapor ke polisi alias pihak manapun.

Sementara itu, Kapolres Garut AKBP M Fajar Gemilang menuturkan pihaknya sudah melakukan penyelidikan mengenai kasus nan viral di media sosial tersebut.

"Dari hasil keterangan CCTV betul TKP berada di klinik Karya Karsa Kabupaten Garut. Data sementara kita peroleh itu terjadi di 20 Juni 2024 jadi sekitar sepuluh bulan lalu, ini tetap didalami lantaran memang belum ada masyarakat alias korban nan melaporkan kejadian ini tapi Polres Garut dan Polda Jabar langsung membentuk tim unik untuk menangani kasus tersebut, Kita bakal proses dan tindak tegas," kata Kapolres saat dikonfirmasi.

(csr/dal)

[Gambas:Video CNN]