ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, diharapkan tidak melakukan kesalahan nan sama ketika merumuskan pendekatan strategi menghadapi Australia nan menghasilkan kekalahan telak dengan skor 1-5 (20-3-2025).
Pengamat sepak bola nasional, Yusuf Kurniawan, menyebut bahwa Patrick Kluivert semestinya tetap mempertahankan pendekatan permainan nan sama seperti ketika Timnas Indonesia menang 1-0 atas Bahrain pada laga terakhir, Selasa lalu.
Menurut Yusuf Kurniawan, ini adalah skema nan paling tepat untuk menghadapi laga berikutnya melawan China, nan dijadwalkan dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 5 Juni 2025. Oleh lantaran itu, tidak ada argumen untuk melakukan perubahan taktik.
"Saya kira tidak ada pilihan lain, tidak ada opsi lain, tidak ada argumen lain selain mempertahankan irama dan ritme, maupun juga komposisi pemain saat menghadapi China nanti," ujar Yusuf Kurniawan dikutip dari Nusantara TV.
"Kita mau melakukan penelitian apa lagi? Sudah terbukti pada dua pertandingan ini, pendekatan nan lebih menjanjikan kan saat menghadapi Bahrain kemarin. Ya itulah identitas dan langkah bermain kita. Jangan kembali lagi, jangan melakukan nan aneh-aneh lagi," imbuhnya.
Berita video spotlight kali ini membahas tentang empat pemain nan bisa didatangkan Arsenal secara cuma-cuma musim panas ini.
Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terbukti Bisa Menang
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5174365/original/028990900_1742919520-20250325BL_Timnas_Indonesia_Vs_Bahrain_Kualifikasi_Piala_Dunia_2026-30.jpg)
Yusuf Kurniawan menjelaskan, Patrick Kluivert tentu sudah belajar dari pengalaman ketika memutuskan bermain terbuka melawan Australia. Setelah kembali ke pendekatan lama, Timnas Indonesia terbukti bisa menang atas Bahrain.
"Sepertinya Patrick Kluivert dan staf teknisnya sudah mempertimbangkan dari kegagalan, kegagalan total jika menurut saya, ketika dia memainkan filosofinya saat menghadapi Australia," ujar pengamat nan berkawan disapa Yuke itu.
"Kemudian, dia berdiskusi dengan situasi bahwa faktanya kita tidak bisa bermain secara ofensif dan terbuka. Bermainnya kudu seimbang ataupun lebih memperhatikan lini belakang. Itulah nan dihamparkan pada laga melawan Bahrain kemarin," tambahnya.
Kluivert Harus Realistis
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5167141/original/062274300_1742314134-Kluivert.jpg)
Menurut Yuke, pemain Timnas Indonesia saat ini memang lebih nyaman bermain dengan skema nan lama. Apalagi, di bawah didikan pembimbing Shin Tae-yong, skema semacam ini bisa menghasilkan ranking nan baik di Grup C.
"Harus realistis ya. Patrick Kluivert ini kan baru datang dan pemain-pemainnya nan sudah datang itu kan peninggalan pembimbing sebelumnya. Jadi, mereka lebih nyaman dengan strategi nan lama," kata Yuke.
"Apalagi, kita tahu bahwa sebelum kehadiran Patrick Kluivert, kita dalam posisi nan bagus, baik dari segi klasemen maupun efektivitas permainan. Jadi, Kluivert memang seyogyanya meneruskan," lanjutnya.
Jangan Naif, Jaga Ego
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5168949/original/092476300_1742471735-ostrali_vs_indo_4.jpg)
Yuke berharap, Kluivert bisa menahan egonya untuk menerapkan karakter permainan nan diinginkannya. Sebab, dia mesti bisa menyesuaikan dengan materi pemain nan saat ini dimiliki Tim Merah-Putih.
"Menurut saya, kita seperti tidak mengenal identitas kita nan sebenarnya saat menghadapi Australia. Itu seperti Timnas Indonesia nan baru, nan naif lantaran bermain sangat terbuka dan tidak mempertimbangkan transisi," ulasnya.
"Patrick Kluivert tidak perlu terlalu gengsi. Dia mesti mengerem juga egonya. Memang pembimbing punya karakter, tetapi pembimbing kudu menyesuaikan dengan materi pemain nan dimiliki," kata Yuke.