ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto menyatakan bakal tetap melanjutkan perjanjian kerja sama dengan Universitas Udayana meski mendapat penolakan dari Badan Eksekutif Mahasiswa kampus tersebut.
"Tentang kerja sama dengan Universitas Udayana hal-hal nan baik bakal kami lanjutkan dan kami optimis kerja sama itu bakal membuahkan hasil nan baik dan ini sesuai dengan program dari komando atas," kata Piek Budyakto saat ditemui di sela-sela aktivitas lepas sambut kedudukan Pangdam Udayana dari Mayjen TNI Muhammad Zamroni ke Mayjen Piek Budyakto di Kepaon, Denpasar, Bali, Rabu (16/4).
Saat ditanya mengenai penolakan dari mahasiswa dan BEM Universitas Udayana, Piek mengaku bakal tetap melanjutkan program-program nan telah dimulai oleh Mayjen TNI Muhammad Zamroni. Program tersebut dinilai baik untuk kepentingan bangsa.
"Tetap (kerja sama Unud). Kita selalu mendukung hal-hal nan baik nan sudah dirintis oleh pendahulu dan saya bakal meningkatkan hal-hal nan baik tersebut menjadi lebih maju lagi," katanya.
Menurut dia, Kodam Udayana kudu bersinergi dengan semua pihak untuk mewujudkan kondisi wilayah nan stabil.
Terkait penolakan kerja sama bela negara, Pangdam Udayana menyatakan bakal menjalin komunikasi dengan Rektor Universitas Udayana Prof I Ketut Sudarsana dan juga mahasiswa Universitas Udayana.
"Kami bakal selalu berkoordinasi dengan Universitas Udayana dalam perihal ini rektorat juga dengan mahasiswa kita bakal selalu mewujudkan sinergitas dan mewujudkan perihal nan baik," kata dia.
Sebelumnya, Universitas Udayana dan Kodam IX/Udayana meneken kerja sama nan mencakup pemberian kuliah umum dari tokoh TNI tentang kebangsaan, training bela negara berkarakter non-militeristik.
Kemudian, program pengabdian masyarakat berbareng di bagian ketahanan pangan dan teknologi tepat guna serta meningkatkan kapabilitas SDM prajurit aktif melalui akses program strata satu (S1), strata dua alias magister (S2), dan program ahli alias S3 di Unud.
Kerja sama tersebut ditolak oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana.
Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana (Kapendam) Kolonel Infanteri Agung Udayana menegaskan kerja sama institusinya dengan Unud bukan merupakan corak militerisme alias intervensi terhadap aktivitas kampus, melainkan kerja sama bagian pembinaan wawasan kebangsaan.
Ia menyatakan PKS tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU Kemendikbudristek dengan TNI pada tahun 2023 sebagaimana disampaikan Rektor Unud dengan konsentrasi penguatan karakter, wawasan kebangsaan, dan program edukatif nan partisipatif.
Terbaru, Rektor Universitas Udayana, Bali menerima usulan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana untuk membatalkan perjanjian kerja sama dengan Komando Daerah Militer IX/Udayana.
Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Udayana Prof. Ir. I Ketut Sudarsana usai melaksanakan perbincangan terbuka dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Kampus Jimbaran, Kabupaten Badung, Selasa (15/4).
"Seperti nan sudah kita laksanakan tadi dengan adik-adik mahasiswa, kami ketua Universitas Udayana mendengarkan aspirasi dan masukan-masukan sehingga tadi kita sepakat mengusulkan ke mitra kita, Kodam Udayana untuk membatalkan kerja sama ini," kata Rektor Unud Ketut Sudarsana.
Usulan tersebut dituangkan dalam corak Surat Kesepakatan Bersama antara Rektor Universitas Udayana dengan BEM Udayana dan Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).
Dia mengatakan usulan pembatalan kerja sama tersebut bakal disampaikan kepada pihak Kodam Udayana untuk ditindaklanjuti.
(antara/isn)
[Gambas:Video CNN]