ARTICLE AD BOX
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5140875/original/070154100_1740280464-Snapinst.app_312351806_123938590456910_7673250623959606952_n_1080.jpg)
carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jakarta Joey Pelupessy berkesempatan langsung dimainkan saat Timnas Indonesia berantem Timnas Australia dalam maychday 7 Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Sidney pada 20 Maret.
Eks pilar Sheffield Wednesday, Inggris, nan sekarang memperkuat klub Belgia, Lommel, itu merupakan satu dari lima wajah anyar di Timnas Indonesia besutan Patrick Kluivert selain Emil Audero Mulyadi, Dean James, Ole Romeny, dan Septian Bagaskara.
Mengingat pengalaman dan jam terbangnya nan terbilang tinggi, tak menutup kemungkinan gelandang memperkuat berumur 31 tahun masuk daftar starting XI.
Jika Patrick Kluivert menerapkan susunan 4-3-3, Joey Pelupessy merupakan pilihan nan tepat di lini tengah sebagai gelandang bertahan.
Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sentral Timnas Indonesia
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5140874/original/044723400_1740280457-Snapinst.app_442449769_1444393099534387_224754425502802912_n_1080.jpg)
Nur Alim alias nan berkawan disapa Jabrik mencoba menjabarkan peran sentral Joey Pelupessy, khususnya terhadap lini belakang Timnas Indonesia.
Mantan bek Timnas Indonesia dan Persija Jakarta tersebut menjelaskan bahwa gelandang memperkuat kudu bisa memutuskan serangan lawan. Jika peran itu bisa diemban dengan baik, maka bisa dipastikan lini belakang menjadi aman.
"Terutama buat pemain belakang ya, ada kecenderungan kita bakal aman. Karena dari serangan pemain lawan, di gelandang itu ada pemutus. Itulah nomor punggung 6 itu. Jadi kita juga pemain belakang ini lebih konsentrasi untuk menjaga pertahanan," kata Nur Alim lewat kanal YouTube NTV SPORT CAST belum lama ini.
"Kalau dia kokoh, kita juga di belakang lebih tenang, lebih konsentrasi. Di situlah kelebihannya dari pemain nan nomor 6 itu. Dia pemutus serangan lawan," imbuhnya.
Mirip Bima Sakti
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5144845/original/022421200_1740645722-Timnas_Indonesia_-_Trio_Calon_Pemain_Naturalisasi_Timnas_copy.jpg)
Di era Anda di Timnas Indonesia dulu, siapa nan menjalankan peran Joey Pelupessy?
"Pemutus serangan itu lantaran kita banyak sekali teman-teman waktu itu, pemain nomor 6 itu ada Bima Sakti, ada Eri Irianto almarhum. Di situ mereka punya karakter-karakter nan tersendiri. Punya kelebihan dan kelemahannya masing-masing," jawabnya.
"Tapi waktu di timnas itu memang nan ahli itu untuk buat nan nomor 6 itu, pemain gelandang bertahanlah jika sekarang. Itu memang di situ ada Bima Sakti, lantaran dia mainnya lugas dan simpel. Jadi pemutusa serangan-serangan musuh di tengah itu ya Bima Sakti," tutur legenda nan sekarang berumur 51 tahun.
Peluang Marselino dan Eliano
Tak hanya mengomentari kehadiran Joey Pelupessy, eks tukang jagal Bandung Raya dan PKT Bontang juga mengomentari tak dipanggilnya Egy Maulana Vikri ke Timnas Indonesia.
"Jadi jika kita lihat dengan absennya Egy sebenarnya berpengaruh bagi tim. Tapi kan di situ banyak pemain-pemain nan flank dan nan pemain-pemain gelandang. Cuma sedikit banyak juga itu kan tergantung skema nan bakal dimainkan Patrick Kluivert," katanya.
"Jadi bermainnya itu kelak seperti apa. Apalagi kelak menghadapi tim sekelas Australia. Di posisi ini juga bisa bermain Marselino Ferdinan dan Eliano Reijnders," ujar Nur Alim.