Naturalisasi Pemain Untuk Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert Lebih Selektif Dengan Grade Meningkat

Kehadiran ketiga sosok anyar itu diharapkan berakibat positif. Terutama makin membuka kesempatan Timnas Indonesia lolos langsung ke Piala Dunia 2026 nan digelar di AS, Kanada, dan Meksiko.

"Rekrutmen pemain diaspora kelak saya amati lebih selektif. Ini berbeda dengan proses naturalisasi di era Shin Tae-yong. Dulu PSSI seolah terpaksa menaturalisasi lantaran pemain nan bersedia jadi WNI terbatas. Sekarang, PSSI bisa punya opsi memilih," kata Gusnul Yakin.

Kendati pemain keturunan lampau tidak semua mempunyai kualitas wow, Gusnul Yakin meminta publik tetap kudu respek dengan pilihan mereka bersedia menjadi WNI.

"Pemain naturalisasi lama itu seperti pembuka jalan bagi pemain lain mau berasosiasi dengan Timnas Indonesia. Kita kudu salut dengan mereka. Bagaimana pun juga PSSI kudu mengapresiasi pemain lama. Jangan seolah lenyap manis sepah dibuang. Semua kudu dilakukan dengan profesional," lanjutnya.