Modus Penipuan Ini Makan Banyak Korban, Duit Rp700 Miliar Raib

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan beberapa modus nan sekarang banyak dilakukan oknum untuk menguras rekening bank anda. Kebanyakan penipuan ini terjadi saat Anda transaksi shopping online, modus berkedok investasi, hingga phising.

Hal ini diungkapkan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan OJK Friderica Widyasari Dewi dalam konvensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025) lalu.

Ia mengatakan bahwa dari beragam aduan, modus paling banyak adalah penipuan transaksi shopping online. "Sudah transfer, peralatan tidak ada," kata Friderica, dikutip Sabtu (22/2/2025).

Lalu penipuan lain nan juga menyantap banyak korban adalah nan berkedok investasi dan iming-iming hadiah. OJK juga mencatat banyak masyarakat di Indonesia nan tertipu oleh penipuan menggunakan akun tiruan di media sosial seperti Instagram.

"Kemudian penipuan lamaran kerja, korban pinjol fiktif, pengiriman file apk lewat WA, kemudian love scam. Love scam banyak nan kena juga," kata Kiki.

Hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per 9 Februari 2025 ada 42.257 laporan penipuan dengan 40.936 di antaranya telah terverifikasi.

Adapun Indonesia Anti Scam Center (IASC) nan dibentuk OJK mencatat kerugian masyarakat mencapai Rp 700 miliar dalam tiga bulan terakhir. Sebanyak Rp100 miliar di antaranya sudah diblokir dari rekening pelaku.

IASC merupakan forum kerja dengan Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal, perbankan, penyedia jasa pembayaran dan lainnya ini merupakan inisiatif dari OJK. Menurut Kiki, perihal ini juga sudah sesuai dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK), di mana OJK diberikan mandat sebagai koordinator anti-scam.

OJK dalam perihal ini konsentrasi kepada pengawasan pinjol hingga transaksi ilegal. Kiki menjabarkan bahwa antusias masyarakat terbilang besar.

"Banyak kasus diadukan padahal sudah terjadi lama. Kecepatan masyarakat lapor ke IASC dapat mempengaruhi biaya bisa diselamatkan," katanya.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos Asuransi Syariah Minta OJK Atur Klaim-Skema CoB Dengan BPJS

Next Article OJK Apresiasi carpet-cleaning-kingston.co.uk Sebagai Media Terproduktif