ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk
Kamis, 06 Mar 2025 03:19 WIB

Tanjungpinang, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Pantai wisata hingga perahu Nelayan di Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) terdampak pencemaran minyak hitam.
Minyak berwarna hitam pekat membikin visitor pantai wisata protes dan nelayan tidak bisa melaut. Selain itu, minyak hitam juga terlihat mencemari air laut di pesisir pantai dan menempel di tiang-tiang rumah penduduk pesisir.
"Minyak hitam datang lagi mencemari pesisir pantai Bintan seperti di wilayah berakit sampai ke Kijang," Kata David Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Kabupaten Bintan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (5/3).
David mengatakan akibat pencemaran, perahu dan perangkat tangkap mereka terkena minyak hitam.
Menurutnya, minyak hitam diduga berasal dari Bunker alias Tanker dari Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura nan berdekatan dengan Bintan Indonesia.
Dia menyebut ada dua perihal nan menyebabkan minyak hitam tersebut terdampar ke pantai. Pertama lantaran angin utara kuat, sehingga Kapal Tugboat nan muatan minyak itu terjatuh ke laut dan hanyut terbawa arus ke pesisir Bintan. Selain itu, dia menduga minyak hitam itu dari rig pengeboran minyak.
"Bintan kan dekat dengan Malaysia sama Singapura, kapal-kapal muatan minyak jatuh ke laut hanyut ke pesisir Bintan," ujarnya.
Sementara itu, pelaku Wisata Bintan Iwan Winarto mengaku visitor nan menikmati pantai putih protes dengan adanya pencemaran minyak hitam. Menurutnya, minyak hitam nan mencemari pesisir Bintan terjadi setiap tahun.
Iwan berharap masalah minyak hitam diselesaikan dengan cepat. Ia juga berambisi ada pengawasan ketat di garis perbatasan dengan negara tetangga.
"Poinnya penyelesaian minyak hitam ini kudu ada pengawasan ketat," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Belum ada pernyataan resmi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan mengenai pencemaran minyak hitam nan terjadi di pesisir Bintan saat buletin ini diturunkan.
(dal/arp)
[Gambas:Video CNN]