Minim Sentimen Positif, Ihsg Dibuka Galau

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di area hijau, lampau langsung berbalik arah ke area merah satu menit setelahnya.

Pada pukul 09.02 WIB IHSG tercatat 0,10% ke 6.781,48 dengan total transaksi mencapai Rp 601 miliar nan melibatkan 519 juta saham dan ditransaksikan hingga 49 ribu kali.

Sebanyak 162 saham tercatat berada di area hijau, 146 saham bergerak di area merah dan 203 saham lainnya tercatat stagnan.

Secara sektoral, m,ayoritas sektor perdagangan bursa bergerak di area hijau selain sektor keuangan, primer, energi dan perindustrian. Adapun sektor dengan penguatan terbesar adalah sektor teknologi dan properti.

Sentimen pasar finansial pada akhir pekan ini, Jumat (21/2/2025) bisa dibilang cukup minim. Tampaknya, pasar tetap bakal dipengaruhi oleh pengaruh lanjutan dari rilis info NPI dan transaksi melangkah oleh BI kemarin.

Sementara itu, memandang pergerakan IHSG nan kemarin melemah tipis menunjukkan potensi pembalikan arah tren sideways setelah turun tajam sejak awal bulan.

IHSG sempat menguat tiga hari beruntun (14-18 Februari 2025) nan membikin harganya terkerek ke resistance di level 6900.

Secara teknikal, posisi resistance tersebut bertepatan dengan Moving Average/MA 20 daily.

Setelah mencapai resistance, selama dua hari terakhir ini (19-20 Februari 2025) pergerakan IHSG mengalami koreksi nan terbilang normal dan berpotensi menguji support terdekat di level 6700, ini didapatkan dari body candle 14 Juni 2024.

Sementara itu, derasnya aliran biaya asing nan ke luar dari pasar saham domestik tetap terus berlanjut. Sebagai catatan, asing tetap keluar triliunan rupiah dari pasar saham RI sejak awal tahun.

Berdasarkan info BEI statistic, secara month to date (MTD) sampai 19 Februari lalu, asing hanya mencatatkan net buy selama dua hari saja. Sisanya, asing terus melego saham RI.

Indeks dunia seperti MSCI juga diketahui mengurangi porsi saham RI. Dari sisi konstituen, total perusahaan nan masuk MSCI Global Standards turun nyaris setengahnya dari puncaknya pada 2019 silam nan mencapai 28 menjadi 17 konstituen untuk periode efektif Maret 2025.

Hal itu kemudian mengurangi berat saham Indonesia di MSCI dari 2,2% menjadi 1,5% pada akhir 2024.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Semringah Saat IHSG Terperosok ke Level 6.500-an

Next Article Menguat! Potret Bursa Saham di Hari Pertama Prabowo-Gibran