Membaca Arah Politik Pdip Usai Hasto Divonis 3,5 Tahun

Sedang Trending 18 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

DPP PDI Perjuangan menggelar aktivitas Bimbingan Teknis (Bimtek) nan dihadiri ribuan kadernya pada akhir Juli ini di Bali.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani nan membuka Bimtek menjelaskan aktivitas tersebut digelar untuk kader PDIP se-Indonesia, terutama nan duduk di kursi dewan, untuk menyatukan visi dan misi untuk menjalankan soliditas partai.

"Kemudian, gimana bisa bersama-sama menjalankan program-program pemerintah nan sudah bakal mulai turun. Supaya bisa diawasi, sehingga memang sebesar besarnya adalah untuk soliditas Indonesia," kata Puan.

"Bagaimana soliditas partai di internal tetap terjaga dan mengawasi anggaran dan program pemerintah," imbuhnya.

Sebagai informasi, Bimtek di Bali ini digelar tidak lama usai Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto divonis 3,5 tahun dalam kasus suap mengenai kasus eks caleg PDIP Harun Masiku. Diketahui, PDIP  dalam beberapa kesempatan selalu menyebut kasus Hasto sebagai politisasi hukum.

Menyikapi apa nan terjadi, Direktur Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an beranggapan forum Bimtek ini bakal digunakan PDI Perjuangan sebagai konsolidasi menjelang kongres.

Ali menilai usai Hasto divonis, ada kemungkinan arah politik PDI Perjuangan ke depan bakal berubah.

Selama ini, menurut dia, ada dua faksi di partai itu. Faksi nan mau tetap di luar pemerintah dan faksi nan mau berasosiasi dengan pemerintah.

"Faksi Hasto nan condong oposan, condong jadi oposisi pemerintah. Nah faksi Mbak Puan nan condong mau merapat kepada pemerintah. Nah, dua-duanya punya argumentasi," kata Ali saat dihubungi, Rabu (30/7).

Menurut Ali, arah politik PDI Perjuangan ke depan sangat berjuntai dengan posisi sekretaris jenderal pascavonis Hasto.

Jika Hasto tetap dipertahankan alias penggantinya tetap dari faksinya, Ali menilai PDIP tidak bakal masuk kekuasaan dalam beberapa tahun ke depan. Menurutnya, arah PDIP akan berbeda andaikan sosok nan dipilih jadi sekjen nantinya berasal dari faksi Puan.

"Tetapi jika kelak sekjennya adalah orangnya faksinya Puan, ada kemungkinan dalam waktu nan tidak lama, dalam waktu dekat itu PDIP bakal merapat ke pemerintah," katanya.

"Sehingga kita bakal lihat gimana posisi Sekjen bakal diisi oleh faksi siapa. Di situ kelak arah bandul politik PDIP bakal ditentukan oleh siapa nan memegang tampuk Sekjen," imbuh Ali.

Kader dan simpatisan PDI Perjuangan (PDIP) memperingati 29 tahun peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 alias Kudatuli di Halaman Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Minggu (27/7).Kader dan simpatisan PDI Perjuangan (PDIP) memperingati 29 tahun peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 alias Kudatuli di Halaman Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Minggu (27/7). (CNNIndonesia/ Sakti Darma Abhiyoso)

Dimintai pendapat secara terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai ke depannya PDIP  bakal terus berupaya memantapkan soliditas politik.

"Karena bagi PDI Perjuangan, apa nan terjadi pada Hasto bukan persoalan hukum, tapi persoalan politik untuk menarget PDIP melalui Hasto. Itu narasi politik nan selama ini ditangkap publik," kata Adi.

Adi menilai ada kecenderungan PDI Perjuangan ke depan bakal berada di luar kekuasaan meski dalam banyak hal, PDI Perjuangan dengan pemerintah baik-baik saja.

"Tapi secara gestur politik, PDIP lebih terlihat mau jadi oposisi dibanding berkoalisi masuk bagian pemerintah," ujar Adi.

Harus tentukan sikap, memori 2014

Ali beranggapan PDI Perjuangan ke depan kudu mengambil sikap politik nan jelas.

Menurutnya, dalam konteks elektoral, PDI Perjuangan tidak bakal mendapat insentif elektoral jika bersikap tidak jelas.

Ali mencontohkan pada Pemilu 2014. PDI Perjuangan yang selama era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi oposisi, sukses menang Pemilu.

"Kenapa kemudian di 2014, PDIP itu mendapatkan bunyi nan signifikan nan menjadi pemenang pemilu. Itu lantaran posisi jelas sebagai oposisi saat itu di era Pemerintahan SBY [Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono/SBY]  10 tahun," kata Ali.

"Nah kenapa kemudian PDIP itu 2019 itu menjadi pemenang pemilu? lantaran jelas posisinya punya kader sebagai calon presiden dan propemerintah," imbuh dia.

Menurutnya, PDI Perjuangan tetap bisa unggul tipis di Pemilu 2024 lantaran posisi tetap diuntungkan berada di barisan pemerintah dan secara logistik kuat.

"Tetapi jika misalnya hari ini PDIP tidak jelas sikapnya, PDIP bisa disalip oleh partai lain khususnya Gerindra nan menargetkan 30 persen," kata Ali.

(yoa/kid)

[Gambas:Video CNN]