Laba Asuransi Umum Anjlok 197,8%, Ini Penyebabnya

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Industri Asuransi Umum mengalami tekanan besar dalam untung dan hasil underwriting lebih dari 100% di akhir tahun 2024.

Menurut catatan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), untung setelah pajak asuransi umum turun dalam sebesar 197,8% ke Rp10,13 triliun. Adapun komponen untung terdiri dari hasil underwriting dan hasil investasi.

Bila dibedah lebih jauh, hasil underwriting menjadi pemberat utama untung asuransi jiwa. Hasil underwriting ini terkontraksi 102,7% mencatatkan rugi Rp1,52 triliun. Sementara hasil investasinya tetap meningkat sebesar 19,8% ke level Rp7,43 triliun.

Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang menjelaskan, penurunan hasil underwriting disebabkan lantaran perubahan kenaikan persediaan premi dan persediaan klaim, nan masing-masing naik 546,5% dan 306,3%.

"Memang ini dikarenakan ada beberapa imrovement nan terjadi di personil AAUI, dalam perihal perbaikan metode pencadangan premi alias pun pencadangan klaim," ungkap Trinita dalam Konferensi Pers AAUI, di Jakarta, Rabu, (5/3/2025).

Kendati hasil underwwriting turun, perusahaan asuransi umum tetap mencatatkan rapor baik di pendapatan premi dengan pertumbuhan sebesar 8,7%. Pendapatan ini naik menjadi Rp112,86 triliun, dari sebelumnya Rp103,86 triliun.

Adapun lini upaya nan berkontribusi paling besar terhadap peningkatan pendapatan ini adalah asuransi kesehatan dengan kenaikan 77,2% ke Rp11,82 triliun. Di posisi selanjutnya, lini upaya marine hull dan energy off shore masing-masing berkontribusi sebesar Rp3,16 triliun dan Rp1,55 triliun.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Cari Standar Layanan Asuransi, Indonesia Contek Negara Mana?

Next Article Video: Lindungi Diri & Harta Benda Dari Risiko Gempa Dengan Asuransi