ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk
Jumat, 07 Mar 2025 23:40 WIB

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami pengaturan skema investasi PT Taspen (Persero) nan menyimpang saat memeriksa Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, Kamis (6/3).
Materi serupa juga didalami interogator KPK lewat saksi Nelwin Aldriansyah selaku Direktur PT Bahana Sekuritas.
Fadlul dan Nelwin diperiksa untuk melengkapi berkas perkara tersangka mantan Direktur Utama PT Taspen Antonius N.S. Kosasih dan Direktur Utama Insight Investments Management (IIM) Ekiawan Heri Primaryanto.
"Penyidik mendalami mengenai pengaturan skema investasi Taspen nan menyimpang," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Jumat (7/3).
Pada agenda kemarin interogator KPK semestinya juga memanggil dua orang saksi lain ialah Andreana Manulang (Agen Manulife) dan Agung Cahyadi Kusumo (mantan Direksi PT Asta Askara Sentosa dan PT Pangan Sejahtera Investama). Namun, keduanya meminta penjadwalan ulang.
Lembaga antirasuah memproses norma Kosasih dan Ekiawan mengenai kasus dugaan korupsi aktivitas investasi tahun anggaran 2019.
Kosasih dan Ekiawan disebut telah melakukan perbuatan melawan norma nan mengakibatkan kerugian negara atas penempatan biaya investasi PT Taspen sebesar Rp1 triliun pada reksadana RD I-Next G2 nan dikelola oleh PT IIM setidak-tidaknya sebesar Rp200 miliar.
Dalam proses investigasi melangkah KPK telah melakukan penggeledahan terhadap Safe Deposit Box (SDB) milik Kosasih di sebuah bank swasta nasional pada Selasa, 25 Februari 2025.
Dari upaya paksa tersebut, interogator menemukan dan melakukan penyitaan terhadap 150 gram logam mulia, duit tunai dalam mata duit rupiah dan mata duit asing (USD, SGD dan EURO) nan andaikan dirupiahkan sekitar senilai Rp2,5 miliar.
(fea/ryn/fea)
[Gambas:Video CNN]